PROKAL.CO, BANJARMASIN – Trik menyembelih hewan kurban yang besar seperti sapi dengan mengikat kakinya sudah kuno.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, memiliki trik khusus. Sapi hanya perlu diikat dengan simpul di bagian tengahnya. Tanpa mengikat kakinya. Setelah ditarik, sapi pun langsung ambruk.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko, mengatakan, pelatihan dilakukan dalam rangka persiapan menyambut hari raya Idul Adha 1438 H.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta tidak hanya diberikan teori semata, tapi juga praktik dengan tetap menjaga syariat Islam.
“Ini untuk membantu para penjagal agar menambah wawasan mereka, baik dalam hal memilih sapi, dan praktik penyembelihan,” ujarnya.
Ia menambahkan, terkait teknik merobohkan hewan korban yang baru diberikan kepada peserta, Anang mengatakan, teknik tersebut lebih aman dari cara yang biasa dilakukan. Sebab, merobohkan hewan korban tidak dengan cara dibanting, sehingga hewan terhindar dari cedera.
”Meski dengan tali yang tidak terlalu besar, bila simpul benar bisa mudah merobohkan tanpa harus dibanting.
Simpul itu langsung mengenai syaraf sapi, sehingga hewan langsung terjatuh tanpa dibanting. Kalau dibanting bisa berakibat memar, luka, dan patah tulang,” jelasnya.
Dibeberkannya, saat ini pihaknya sudah melakukan pemantauan di lima titik penjualan sapi. Pihaknya juga sudah menemukan sapi yang tidak layak untuk dijual.
Salah satu peserta dari Masjid Al Mukharam, Jalan Muning RT 09 Kelayan Selatan, Eko Pujiono, mengaku sudah menjadi penjagal kurban sejak tahun 2014 silam. Ia mengaku kegiatan pelatihan sudah dua kali diikutinya sejak tahun lalu.
“Tahun lalu sudah kami ikuti. Tahun ini kami akan menyembelih satu sapi. Dengan pelatihan ini tentunya akan mempermudah kami dalam melakukan penyembelihan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris MUI Kota Banjarmasin, Sarmiji Arsi, mengatakan, jika penyembelihan sapi harus dengan syariat Islam. “Tidak boleh dengan cara kekerasan.
Setelah disembelih dilarang melukai lagi. Kalau dilukai maka jadi bangkai. Yang terpenting menggunakan pisau tajam. Dilarang menggunakan gigi dan tulang,” tuntasnya. (eka)