PROKAL.CO, style="text-align: justify;">RADARBANJARMASIN.CO.ID - Sebenarnya, bermain game bukanlah kegiatan yang sepenuhnya berdampak buruk bagi anak. Sebab, pada hakekatnya, game dibuat untuk menghibur serta meningkatkan kemampuan kognitif anak. Tetapi, ironisnya, game seakan sudah dijadikan konsumsi wajib oleh anak-anak sekarang. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan game masuk dalam daftar rutinitas yang sedikit negatif.
Namun, tentunya sebagai orang tua yang ingin membahagiakan buah hatinya, juga tidak boleh semerta-merta langsung melarang anaknya untuk bermain game tersebut. Entah jenis game apa saja. Baik Playstation, Game Online, game di Handphone atau beberapa jenis game lainnya itu, tetap harus dalam pengawasan orang tua.
Menurut Ririn, main game tersebut sebenarnya lumrah-lumrah saja asal ada batasan jelas dari orang tuanya. Baik batasan mengenai waktunya, hingga jenis game apa saja yang boleh di mainkannya. “Yang keseringan terjadi, ini ortu malah acuh mengenai waktu bermain game anak mereka. Sehingga, waktu yang seharusnya buat belajar atau makan terbuang sia-sia karena bermain game berlebihan,” jelasnya.
Sama halnya dengan jenis gamenya. Jangan sampai anak-anak yang masih di bawah umur malah memainkan game yang mengandung unsur asmara atau kekerasan terlalu tinggi. “Karena dari game ini bisa mempengaruhi pola pikirnya. Bahkan, beberapa anak cenderung suka meniru karakter yang dimainkannya dalam game tersebut,” pungkas Ririn.
Kesimpulannya, bermain game untuk anak boleh saja, asalkan masih dalam tahap wajar dan tidak berlebihan. Ditambah juga dengan batasan-batasan yang diberlakukan oleh ortu terhadap hobi anaknya tersebut. (mr-142/ema)