PROKAL.CO, BANJARMASIN - Direktorat Intelkam dan Direktorat Kriminal Khusus Polda Kalsel menggerebek sebuah gudang. Bangunan yang berlokasi di kawasan Jalan Gubernur Subarjo, Banjarmasin Selatan itu diduga menyimpan tabung gas elpiji 3 Kg palsu.
Penggerebekan dilakukan, kemarin (9/4) siang, sekitar pukul 11.00 Wita. Kala itu baru saja ada sebuah truk nomor bernomor polisi DA 8052 TAI yang datang. Mengangkut 2.000 tabung gas elpiji 3 Kg kosong. Pemiliknya bernama Gusti Buyung. Warga Jalan HKSN, Banjarmasin Utara.
Kabarnya, ribuan tabung gas kosong tersebut baru tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Minggu (8/4) tadi. diangkut menggunakan kapal penumpang Mila Utama.
Di lokasi penggerebekan, polisi juga melibatkan pihak Elpiji Pertamina. Untuk memeriksa tabung-tabung yang diduga palsu tersebut.
Hasilnya, ditemukan beberapa kejanggalan. Seperti las tabung kasar, tampilan warnanya tak seperti tabung resmi yang diedarkan Pertamina.
“Bau tiner seperti baru dicat, warnanya buram tidak sama seperti dari Pertamina, diduga aspal," kata Ceker Elpiji Pertamina Kantor Salesman Area Banjarmasin, Muhammad Ariadi.
Kabid Humas Polda Kalsel, Ajun Komisaris Besar Polisi Mocaf Rifai menyebut kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Apakah tabung benar-benar palsu atau tidak. “Belum ada yang ditahan, kami masih pendalaman,” kata Rifai.
Sebelum penggerebekan, polisi sudah mengamati aktivitas Buyung selama sebulan. Pengintaian difokuskan pada ruko miliknya di Jalan HKSN.
Sementara itu, sang pemilik tabung, Buyung mengaku kaget saat sejumlah petugas mendatangi gudangnya. Apalagi ketiga disebutkan tabung gas yang dibelinya palsu. “Saya beli di Jakarta resmi dari perusahaan yang membuat tabung 3 Kg,” katanya.
Buyung mengaku beli tabung-tabung tersebut di PT Samudra Sinergi Industri (SSI). Dia menyebut perusahaan itu punya kualitas standar nasional. “Saya menunggu kiriman surat sertifikatnya dari perusahaan tempat saya beli tabung gas itu,” sebutnya.
Selama ini Buyung menyebarkan tabung yang dibelinya itu ke seluruh wilayah Kalsel. Sebagian juga di Kalteng. Harga per tabung dijual Rp120 ribu. Bisnis tersebut sudah ia lakoni selama dua tahun.
“Dapat harga Rp110 ribu per tabung. Sebulan bisa menjual 3.000-4.000 tabung,” tandasnya. (gmp/nur/ema)