PROKAL.CO, BANJARMASIN – Sebagai ibukota provinsi, Banjarmasin diwajibkan Kementerian Pendidikan menggelar UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) untuk SMP minimal sebanyak 50 persen pada tahun ini. Dari 95 SMP dan MTs, baik swasta maupun negeri, tercatat ada 66 sekolah yang melaksanakan UNBK.
Angka ini sudah di atas ketetapan Kementerian Pendidikan. Meski demikian, DPRD Kota Banjarmasin menginginkan UNKB akan terus ditingkatkan. Terlebih, ada sekolah yang sudah siap, namun karena terbatas sarana, sehingga batal melaksanakan UNBK secara mandiri.
Dari 66 sekolah yang melaksanakan UNBK, hanya delapan sekolah yang mampu melaksanakan secara mandiri tanpa meminjam peralatan ke sekolah lain. Sedangkan untuk sekolah negeri hanya ada tiga yakni, SMPN 1, SMPN 6, dan MTs Banjar Selatan 2.
Sedangkan lima sekolah lainnya merupakan sekolah swasta, yakni SMP Sabilal, SMP Santa Angela, SMP Santa Maria, SMP Kanaan, dan SMP Ukhuwah. Ujian nasional untuk SMP bakal berlangsung secara serentak di Banjarmasin pada 2-8 Mei mendatang.
Salah satu sekolah yang gagal mengajukan diri untuk melaksanakan UNBK secara mandiri adalah SMPN 2 Banjarmasin. SMPN ini gagal melaksanakan UNBK secara mandiri dan terpaksa harus ikut SMKN 1 Banjarmasin untuk melaksanakan UNBK.
“Kami sudah mengajukan. Tapi gagal dan ditolak. Peralatan yang kami punya jadul. Ramnya sidak sesuai spek yang ditentukan oleh kementerian,” ujar Kepala SMPN 2 Banjarmasin, Arima.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Sri Nurnaningsih, mengatakan pihaknya siap menganggarkan untuk bantuan pengadaan komputer tahun depan. “Karena ini urusan pendidikan, jadi untuk pengadaan kami dukung. Kami siap mendukung dari segi anggaran,” katanya. (eka)