LANTARAN dihadiri oleh orang nomor satu di Indonesia pengamanan area masjid Agung Al Karomah, Martapura, Kalimantan Selatan pun diperketat. Bahkan para jemaah yang ingin memasuki area masjid harus melewati gerbang pendetektor metal yang dijaga oleh para petugas keamanan yang juga membawa tongkat Metal Detector.

Sementara, jemaah perempuan juga diperiksa bawaannya oleh petugas keamanan satu persatu. Dikarenakan adanya pemeriksaan tersebut, para jemaah yang ingin memasuki masjid harus mengantre. Padahal Salat Id sendiri akan segera dimulai pukul 07.45 Wita.

Karena para panitia hanya membuka satu gerbang saja maka antrean pun sangat panjang, hingga membuat para jemaah berdesakan di ruas jalan A Yani depan Masjid Al Karomah. Bahkan akhirnya, ratusan jemaah batal mengikuti salat id, karena ketinggalan rakaat. Dari pantauan Radar Banjarmasin, ketika Salat Id dimulai. Ratusan jemaah masih terlihat berada di luar area masjid dan pulang dengan rasa kecewa gara-gara terlambat mengikuti Salat.

Salah satunya adalah Ummi Kulsum, dirinya mengaku terpaksa tidak mengikuti Salat Id karena tidak sempat masuk ke area masjid. "Kami juga tidak bisa salat di luar masjid, karena posisinya di depan  Imam, jadi tidak akan sah," ungkapnya kepada wartawan.  Sementara itu, salah satu petugas masjid, Ahmad mengatakan, sebenarnya pihak masjid sudah menyarankan supaya seluruh gerbang dibuka agar para jemaah dapat segera memasuki area masjid, namun Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) bersikeras tetap hanya membuka satu gerbang. "Alasannya demi keamanan tapi lihat saja hasilnya, karena hanya dibuka satu gerbang banyak jemaah yang tidak dapat masuk," katanya. (ris/bin)