BANJARMASIN - Wajah Jumiah Yusran (65) meski terlihat tabah namun itu tidak menutupi perasaan sedih dihatinya setelah putrinya yang bernama Siti Khusnul hilang entah kemana.
Setelah prihal kehilangan putrinya itu di laporkan ke polisi beberapa bulan yang lalu, wanita berusia 65 tahun ini hanya bisa pasrah danberdoa, putrinya dapat segera ditemukan.
"Saya ini berusaha tabah, tapi sebenarnya sedihnya masih ada mas," tuturnya lirih.
Menurut wanita yang sebelumnya bertugas sebagai guru ini, dirinya sempat berkomunikasi terakhir pada tanggal 10 November 2015. Sehari sebelumnya dia ada dihubungi oleh seorang pria yang mengaku menculik putrinya dan meminta tebusan sejumlah uang.
"Orang itu telepon menggunakan handphone Khusnul menghubungi saya, bilang Khusnul diculik, dan minta tebusan Rp30 juta. Lelaki itu bukan orang sini karena pakai logat jawa medog," ujarnya.
Pesan singkatnya (SMS) pun masih disimpannya hingga saat ini. "SMSnya masih saya simpan," jelasnya.
Khusnul adalah pegawai negeri berdinas sebagai asisten apoteker di Puskesmas Tambaruntung semenjak tanggal 9 November dilaporkan menghilang.
Khusnul dikenal pendiam dan tidak banyak ngomong. Tapi dalam hal pekerjaan dia termasuk salah satu pegawai yang berprestasi. Bagaimana tidak, pada tahun 2015 dia dinobatkan sebagai Tenaga kesehatan Masyarakat Terbaik II. (gmp/ema)