PROKAL.CO,
BANJARBARU - Impian pemerintah provinsi dan masyarakat Kalsel untuk memiliki bandar udara internasional berangsur terwujud. Sampai saat ini, kemajuan pengembangan Bandara Syamsuddin Noor sudah berjalan dalam angka 10 persen.
"Sampai saat ini kita masih menunggu material besi dan tiang pancang datang untuk pengerjaan melanjutkan proyek paket II. Setelah semua material datang, pengerjaan bangunan lainnya akan dilanjutkan," ujar Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor, Taochid P Hadi.
Dijelaskannya, bangunan-bangunan yang berada di dalam ruang lingkup proyek paket II terdiri dari, bangunan masjid, gedung administrasi, gedung Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), gedung apron service, gedung kargo dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), bangunan chiller, serta bangunan Ground Water Tank (GWT). Selain itu, pada proyek paket II, mereka juga mengerjakan jalan akses serta areal parkir.
"Terkait pengerjaan bangunan yang sudah berjalan, diantaranya, pengerjaan GWT yang sudah sampai tahap pengecoran dinding, bangunan masjid yang sudah memasuki pengecoran lantai, serta pengerjaan bangunan chiller yang juga sudah mulai pengecoran lantainya," tutur Taochid. Soal kendala pengerjaan proyek paket II, Taochid mengatakan masih ada lahan yang diduduki oleh warga sehingga pekerjaan fisik pada tanah menjadi tertunda. "Namun, soal kendala fisik tidak ada," ujarnya.
Lantas, bagaimana perkembangan pembangunan proyek paket I senilai 1,4 triliun yang bertujuan untuk membangun terminal utama? Kata Taochid, proyek paket I saat ini masih proses lelang. Ia berharap bulan November nanti sudah ada penetapan pemenang dan bulan Desember sudah bisa langsung masuk tahapan pengerjaan.
Ia menjelaskan, pengerjaan proyek paket I tidak menunggu proyek paket II rampung. Dipastikannya, dua paket tersebut akan berjalan beriringan pengerjaannya. Ditanya target penyelesaian, Taochid menarget bandara bakal selesai pada bulan September 2018.