HADITS Riwayat Imam Bukhori berikut menjadi pelajaran bagi kita untuk hati-hati men-cap orang lain salah, apalagi sesat atau kafir, sebelum benar-benar kita teliti.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari ‘Uqail dari Ibn Syihab telah menceritakan kepadaku ‘Urwah bahwa Miswar bin Makhramah dan Abdurrahman bin Abdul Qari keduanya menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Umar bin Khattab berkata, "Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat al Furqaan semasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih hidup, dan aku menikmati bacaannya. Ternyata dia membaca dengan dialek yang berbeda-beda yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam belum pernah membacakannya kepadaku sehingga hampir saja aku menarik kepalanya ketika salat. Namun aku berusaha menahan kesabaranku hingga ia mengucapkan salam, lantas aku menarik (kerah) bajunya dan aku tanyakan, ‘Siapa yang mula-mula membacakan surat Alquran kepadamu yang aku dengar engkau membacanya? ‘Ia menjawab, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang membacakannya kepadaku! Aku lalu berkata, ‘Engkau dusta, sebab Rasul membacakan kepadaku tidak seperti yang engkau baca.’ Maka aku bawa Hisyam bin hakim kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan aku laporkan, ‘Aku telah mendengar orang ini membaca surat Al Qur’an tidak dengan dialek seperti yang engkau bacakan kepadaku.’ Kemudian Rasulullah berkata: ‘Lepaskan dia, bacalah ya Hisyam! ‘ Lantas Hisyam membaca bacaan yang sebelumnya aku mendengarnya, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Begitulah surat itu diturunkan! ‘ Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Bacalah wahai Umar! ‘ Aku pun membaca sebagaimana yang beliau bacakan kepadaku, dan beliau juga berkomentar ‘Begitulah surat Alquran diturunkan, sesungguhnya surat Alquran ini diturunkan dengan tujuh dialek, maka bacalah apa yang mudah bagimu’." (HR. Bukhory no. 6995)
---------- SPLIT TEXT ----------
"Dari Haritha bin an-Nukman berkata: Bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam: Tiga perkara yang lazim ada pada umatku: Kepercayaan dengan ramalan sial. Hasad/ dengki. Prasangka buruk . Beliau bertanya: Apakah yang dapat menghilangkan dari itu (semua) wahai Rasulullah bagi orang yang telah ada pada dirinya perkara-perkara tersebut? Baginda bersabda: Apabila berhasad dengki mintalah ampun, apabila berprasangka buruk janganlah diteruskan dan apabila mempercayai tataiyur( ramalan sial ) hendaklah dihapuskan". (HR at-Tabrani).
"Dari Umar bin Al-Khatab beliau berkata: Janganlah kamu berprasangka (buruk) dengan kalimat yang keluar dari (mulut) saudara kamu yang mukmin kecuali (prasangka) yang baik". (Tafsir Ibn Katsir)
Sa’id al-Musayyib rahimahullahu berkata :
“Tidak ada seorang alim pun, ataupun seorang yang mulia dan memiliki keutamaan, melainkan ia pasti memiliki cela. Akan tetapi ada sebagian manusia yang tidaklah sepatutnya mereka menyebutkan cela-cela para ulama ini. Barangsiapa yang keutamaannya lebih banyak daripada kekurangannya, niscaya hilanglah kekurangannya karena banyaknya keutamaannya”. (bin)
*) Penulis : M Taufik NT