BANJARMASIN – Seleksi CPNS di Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kalsel menuai protes. Para pelamar menuding seleksi BPN tidak transparan, bahkan abal-abal.
Setidaknya hal ini yang diadukan sejumlah peserta saat mendatangi Ombudsman Perwakilan Kalsel, Senin (31/12) tadi. Mereka menduga ada permainan di balik seleksi petugas BPN.
Mereka membeberkan indikasinya: seleksi CPNS BPN yang hanya 81 pelamar, tiba-tiba bertambah lebih dari 100 orang pada tahapan pengumuman kelulusan. Parahnya, 81 pelamar awal, dinyatakan tak lulus. 16 orang yang ditambahkan itulah yang lulus.
“Ini jelas-jelas membingungkan dan menjadi pertanyaan,” ucap salah seorang pelapor yang tak mau namanya dikorankan.
Dirinya menuding, ada permainan dari oknum BPN untuk meluluskan peserta “siluman” ini. Dia mengatakan para peserta yang lulus tersebut adalah para honorer.
Salah satu dari pelapor adalah peserta yang mendapat nilai tertinggi yaitu 95 poin. Namun, ketika pengumuman, formasi yang bersangkutan tak lagi ditemukan.
Kepala Ombudsman Perwakilan Kalsel, Noorhalis Majid menyebutkan hal yang diadukan ini memang janggal. "Sungguh aneh ketika penerimaan CPNS di tengah jalan malah dikatakan tak ada formasi," ucapnya. Mestinya terang Majid, peserta tersebut ketika di tahapan administrasi sudah dinyatakan gugur.
Dia berjanji akan segera menyampaikan kejanggalan perekrutan CPNS ini ke Kementerian Agraria dan Tata Ruang “Mereka seperti dipermainkan. Laporan ini akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Ketua Panitia Seleksi CPNS BPN Kalsel, Muhammad Irfan, tak bisa dihubungi. Telpon genggam mantan Kepala BPN Banjarmasin ini tak aktif. Begitu pula ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, tak ada jawaban. (mof/ay/ran)
