Tahura, Gerbang dan Teras Hutan Banua

- Senin, 14 Januari 2019 | 13:34 WIB

TAMAN Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam yang terletak di Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar merupakan objek wisata yang komplet.

Lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota baik dari Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura disebut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Dr Hanif Faisol Nurofiq merupakan ‘Pintu Gerbang dan Terasnya’ hutan Kalimantan Selatan.

Dengan akses jalan yang sekarang ini sangat mulus, kita hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit mulai dari bundaran simpang empat Banjarbaru untuk menuju ke sana.

Kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat eksotik seperti, mulai nuansa alam pegunungan, air terjun, kolam renang, dan wisata sejarah Pesanggrahan Benteng Belanda yang kian hari kian memikat pengunjung.

Kalau dipagi hari kita akan disuguhkan dengan suasana seperti ‘negeri diatas awan’ apabila kita berada di kawasan Tengger (320 Mdpl) dan puncak Repeater (435 Mdpl).

Untuk menikmati seluruh objek wisata Tahura Sultan Adam, para pengunjung hanya dibebankan biaya retribusi masuk sebesar Rp10 ribu untuk dewasa dan Rp8 ribu untuk anak-anak.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Tahura kian tahun terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada fakta bahwa tahun 2016 pendapatan berada di angka Rp258 juta, tahun 2017 meningkat drastis di angka Rp611 juta, dan pada tahun 2018 di angka Rp874 juta.

Peningkatan PAD ini dikarenakan Tahura terus menerus berbenah dengan menambah fasilitas kandang kelinci, habituasi rusa sambar, bekantan, beruang madu, binturung, landak, owa-owa dan kukang, serta permainan outbound.

Satwa-satwa yang dihabituasi tersebut memiliki nama masing-masing yang diberikan langsung oleh Gubernur Kalsel Paman Birin bersamaan acara peringatan Hari Bakti Rimbawan dan Hari Hutan Internasional Tahun 2018 lalu di Plaza Tahura Mandiangin.

Wilayah Tahura SA yang cakupan wilayahnya hingga Tiwingan, Belangian, Sungai Luar, dan seterusnya juga tidak tidak luput dari program Revolusi Hijau yang dicanangkan Gubernur Kalsel.

Melalui skema rehab DAS IPPKH, Dinas Kehutanan menginisiasi penanaman serentak di Desa Sungai Luar Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar yang dihadiri oleh Gubernur Kalsel, Bupati Banjar, serta pejabat lainnya.

Rehab DAS tiap tahun terus menerus mengalami peningkatan, pada tahun 2016 seluas 1.255 hektare, tahun 2017 meningkat menjadi 6.800 hektare, dan pada tahun 2018 meningkat drastis dibanding dua tahun sebelumnya menjadi 10.200 hektare.

Hal ini menunjukan dedikasi Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel untuk secara konsisten melestarikan 1,7 juta hektare hutan yang ada di Kalimantan Selatan melalui Gerakan Revolusi Hijau. (adv/mat)

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X