BANJARMASIN – Peseban Banjarmasin berharap segera mendapatkan “match fee” atau uang tampil setelah menyelesaikan pertandingan Piala Indonesia 2018 babak 128 dan 64 besar tanpa subsidi dari PSSI.
“Kami berharap janji PSSI untuk memberikan uang tampil di Piala Indonesia 2018 segera dipenuhi,” kata Manajer Peseban, Aliansyah.
Ia mengaku sudah berupaya mengirimkan suarat kepada Aspov PSSI Kalsel terkait pemberian “match fee” tersebut. Namun hingga sekarang belum ada jawaban.
Dalam surat bernomer 02/PESEBAN-PENG1/2019 yang dikeluarkan 8 Januari 2018 lalu itu menuntut perihal tagihan “match fee” Piala Indonesia.
“Sehubungan dengan pelaksaan Piala Indonesia dimana Peseban Banjarmasin ikut sebagai peserta dan telah melaksanakan 2 kali pertandingan yaitu di babak 128 besar sebagai tuan rumah melawan Persida Sidoarjop pada tanggal 13 Juli 2018dan di babak 64 besar sebagai tuan rumah melawan Kalteng Putra,” tulis Peseban dalam suratnya.
Dalam suart tersebut juga terdapat rincian fee yang seharusnya didapatkan Peseban yakni dengan total serratus tiga puluh lima juta rupiah.
“Jumalh match fee berdasarkan paparan Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono adalah 60% untuk tuan rumah dan 40% untuk tim tamu,” jelas Ali.
Hal ini dinilai Aliansyah berbeda dengan info yang mereka terima dari Sekretaris Asprov PSSI Kalsel Baktiansyah yang menyebutkan “match fee tuan rumah 40% dan justru tim tamu 60%.
“Saya berharap masalah ini bisa cepat diselesaikan mengingat “match fee” tersebut sangat penting bagi kami untuk membiayai segala kebutuhan tim ke depan,” harapnya.(bir/jy/arh)