BANJARBARU - Keberadaan destinasi wisata Danau Caramin cukup memukau. Di saat awal-awal kemunculannya, danau yang terletak di Ujung Ulin Guntung Manggis ini dibanjiri wisatawan.
Namun sekarang ini, keberadaannya mulai tidak diperhatikan. Alhasil beberapa wisatawan menilai bahwa danau yang terbentuk dari hasil galian tambang ini terbengkalai dan berdampak terhadap kenyamanan pengunjung.
Memang sebelumnya saat Radar Banjarmasin berkunjung ke lokasi. Pengelola Danau Caramin yang merupakan masyarakat sekitar menyatakan bahwa kondisi Danau Caramin perlu mendapat perhatian dari Pemko. Khususnya soal infrastruktur seperti dermaga dan toilet umum.
Mengenai aspirasi ini. Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan kala ditemui wartawan pada Jumat (18/1) siang mengatakan lokasi Danau Caramin yang masih masuk dalam kontrak karya tidak bisa diintervensi oleh pemerintah.
"Kalau masuk kontrak karya kita tidak bisa intervensi atau membangun infrastruktur, karena memang seperti itu aturannya jika masuk wilayah kontrak karya," jawabnya.
Ia pun sebetulnya juga mengetahui bahwa Danau Caramin memang dikelola oleh warga sekitar. Namun Jaya -panggilan akrabnya- sendiri mengungkapkan kalau pihaknya akan coba mengomunikasikan terkait aspirasi masyarakat untuk Danau Caramin bisa lebih diperhatikan.
"Kalau memang ada yang terbengkalai dan harus ditindaklanjuti, kita akan komunikasikan dengan pemegang kontrak karyanya," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada keinginan Pemko untuk mengelola secara penuh Danau Caramin? Jaya menjawab hal itu bisa saja terjadi. Namun katanya tetap harus memikirkan sisi pengelolaan dari pihak swasta.
"Jadi begini, kalau seumpamanya pihak swasta bisa melakukannya (pengelolaan) serta bekerja sama dengan masyarakat setempat tidak menggunakan dana APBD, itu lebih bagus saya kira. Cuman tetap Pemko akan turut mendukung," bebernya.
Kenapa swasta dinilai lebih baik, Jaya mengatakan ini lantaran APBD Banjarbaru terbatas. Malahan dikatakannya dibanding daerah lain, APBD yang diterima oleh Kota Idaman terbilang kecil.
"APBD kita ini terbatas, jadi harus dimaksimalkan untuk melakukan pembangunan infrastruktur kota serta sektor pendidikan dan kesehatan," sebutnya.
Meskipun begitu, Jaya menegaskan bahwa pemerintah tetap akan selalu mendukung pengembangan destinasi wisata meskipun dikelola oleh pihak swasta maupun masyarakat.
"Kita akan mendukung, bisa seperti membantu pembangunan infrastrukturnya serta yang terutama perizinannya. Yang pasti untuk Danau Caramin akan coba kita komunikasikan," pungkasnya. (rvn/al/ram)