Guru Honorer Jadi Korban Peralihan Kewenangan

- Selasa, 22 Januari 2019 | 13:17 WIB

BANJARMASIN - Peralihan kewenangan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke provinsi rupanya juga membawa dampak tak mengenakan bagi guru honorer di daerah. Penghasilan mereka ternyata juga ikut menurun saat dikelola provinsi.

Keluhan ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanbu, Hasanuddin dalam pertemuan dengan Komisi IV DPRD Kalsel. Dia mengaku sangat prihatin karena para pengajar di Tanbu juga kerap menyampaikan hal ini ke DPRD setempat.

“Kami melihat secara pribadi ini sangat menyedihkan,” ujar Hasanuddin usai pertemuan, kemarin (21/1) siang.

Sebelumnya, sebut Hasan, setiap bulannya guru honorer di Tanbu mendapat penghasilan sebesar Rp1.850.000. nilai itu terbilang cukup untuk menghidupi keluarga.

Tapi pasca perpindahan kewenangan ke provinsi, mereka hidup dibawah bayang-bayang serba kekurangan, karena dari provinsi hanya dibayar Rp1 juta setiap bulannya.

Berkaca dengan keresahan ini, DPRD Tanbu mendesak DPRD Kalsel mempertimbangkan untuk meminta pemprov menaikkan honor guru non PNS.

Kenapa Pemprov Kalsel tak berani meniru kebijakan Pemprov Kalteng yang memberikan gaji guru honorer sebesar Rp2,5 juta, padahal APBD Kalsel lebih besar dibanding provinsi tetangga.

“Gaji guru honorer kalah dibanding penghasilan buruh harian,” tandasnya.

Anggota komisi IV DPRD Kalsel, Harianto mengatakan pemprov Kalsel sebenarnya berkomitmen memprioritaskan kesejahteraan guru honorer.

Namun hal ini dilakukan bertahap mengingat kemampuan keuangan daerah. Buktinya mulai tahun ini, Pemprov Kalsel menambah insentif guru non PNS sebesar 50 persen.

“Akan terus kita perjuangan agar penghasilan mereka sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP),” ujarnya.

Senada dengan Harianto, Kepala Dinas Pendidikan Kalsel, Muhammad Yusuf Efendi mengatakan bahwa honor guru non PNS sebenarnya sudah ditambah. “Sekarang naik Rp1,5 juta,” katanya.

Bahkan tambah Yusuf, nilai yang diterima guru non PNS itu bisa lebih meningkat jika ditambah dengan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).

“Itu tergantung dengan jumlah jam mengajar masing-masing guru,” tambahnya. (gmp/ay/ran)

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X