PROKAL.CO,
Atas saran pihak RSJ Sambang Lihum, Radar Banjarmasin mendatangi Ruang Transit untuk mewawancarai salah satu pasien yang sudah dapat diajak berkomunikasi.
Di ruangan berwarna biru terang itu, wartawan mendapati salah satu pasien yang terlihat murung dan melamun. Pasien itu bernama FR (25). Meski tenang namun pandangannya masih terlihat kosong.
Saat diwawancarai FR duduk dan terkesan menghindari kontak mata. Dia hanya menunduk dan bercerita. FR mengaku sudah dua bulan dirawat, yang ia ingat sebelum dibawa ke RSJ Sambang Lihum dirinya sedang memukul salah satu tetangganya karena telah memusuhinya.
"Sekampungan memusuhi aku, padahal aku tidak ada salah. Pas aku mengamuk lalu dibawa keluarga ke sini," katanya.Jauh sebelum mengamuk di tempat tinggalnya yang beralamat di Sungai Andai Banjarmasin, warga asli Kapuas Kalteng ini merasa sangat berat menjalani hidup. "Aku merasa diasingkan, bahkan keluargaku sendiri membiarkan aku tinggal sendiri di rumah kontrakan," tutur FR.
Ia tak tahu kenapa semua orang menjauhinya, padahal tidak pernah melakukan hal yang aneh. Akan tetapi sebelum dibawa ke RSJ, FR mengaku seringkali mendengar bisikan yang seakan-seakan menertawakannya.
"Sering ada orang tertawa, tapi ketika kucari tidak ada," ujarnya dengan dengan tatapan yang masih kosong. Kata paranormal itu, bisikan misterius akan hilang apabila hidup jauh dari keluarga. Ia kemudian menaati kata paranormal itu. FR pindah dan kemudian tinggal sendiri di Sungai Andai Banjarmasin.