BABIRIK – Warga Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kamis (10/3) tadi dibuat heboh ketik seorang warga menggali sumur bor sedalam 80 meter. Tak hanya air yang keluar, ternyata di dalam sumur yang terdapat di Desa Sungai Dalam, Kecamatan Babirik mengeluarkan gas dari dalam tanah yang bisa menimbulkan api.
Sumur bor itu terletak di halaman rumah Johan, warga RT 03 Desa Sungai Dalam. Sumur bor yang dibangun dengan dana desa setempat itu, menurut kisah Johan, dilakukan mulai Senin (7/3).
Saat hari Kamis (10/9) sekitar pukul 11.00 wita, saat alat bor berada pada kedalaman 80 meter, tiba-tiba air yang keluar mulai berbau gas. Bahkan, kata tokoh warga desa ini, ada yang mengatakan bahwa gas yang keluar adalah metana atau metan yang banyak terdapat di daerah ini.
"Gas yang keluar mengeluarkan bau meskipun tidak begitu menyengat. Saat itulah api kecil juga muncul yang menyala tanpa padam sampai saat ini," kata Johan.
---------- SPLIT TEXT ----------
Saat ini sumur bor yang mengeluarkan air bercampur gas dan api itu telah dipasangi garis polisi. "Sudah dipasangi garis polisi oleh Polsek Babirik. Alasannya demi keamanan. Saya mendukung, pasalnya warga terus berdatangan ke sini," sebutnya.
Kapolres HSU AKBP Abrianto Pardede melalui Kapolsek Babirik Iptu Misransyah membenarkan kejadian itu. "Informasinya api yang muncul telah padam. Namun gas masih tercium, makanya garis polisi masih dipasang di areal tersebut," kata Misransyah kemarin.
Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Setda HSU M Rafiq mengatakan, potensi metana atau gas metan hampir ada pada setiap kecamatan. Lokasi yang merupakan rawa membuat wilayah ini memiliki potensi gas tersebut.
"Memang ada potensi metana di dalam tanah Amuntai, hanya saja belum dieksplorasi. Saat ini hanya dipetakan saja segala potensi mineral di wilayah ini," kata Rafiq pada Radar Banjarmasin. (mar/tof)