Surat Edaran Disdik Jadi Perbincangan Warganet

- Senin, 28 Januari 2019 | 14:11 WIB

BANJARBARU - Pascatragedi penculikan siswi SMPN 5 Banjarbaru lalu. Belakangan, Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru menerbitkan surat edaran perihal mewaspadai aksi penculikan kepada sekolah-sekolah di Banjarbaru. Baik dari tingkat PAUD hingga SMP/Sederajat.

Surat edaran ini pun jadi perbincangan hangat. Baik di kalangan pendidik hingga warganet. Terkait surat ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, M Aswan membenarkan perihal surat tersebut dan tujuan dibuatnya.

"Benar, surat itu ke seluruh sekolah di bawah naungan Disdik Kota. Ini mewaspadai rawannya aksi penculikan di Kota Banjarbaru. Tetapi kita tekankan surat itu untuk internal sekolah, bukan publik, jadi sekolah yang mengakomodir surat itu," katanya kepada Radar Banjarmasin pada Senin (28/1) siang.

Lalu, surat itu pun katanya sudah sampai ke seluruh sekolah yang ada di Banjarbaru. "Juga kita sampaikan langsung saat rakor dengan kepala-kepala sekolah, mereka menyambut positif. Intinya ini bentuk antisipasi kita terhadap tindan penculikan di sekolah. Jangan sampai ada lagi penculikan," pungkasnya.

Terkait surat tersebut, Kepala Sekolah SMPN 5 Banjarbaru, Undi Sukarya yang anak didiknya pernah jadi korban penculikan menanggapinya. Ia mengatakan bahwa pihak sekolahnya sebetulnya telah meningkatkan pengawasan kepada seluruh muridnya sebelum surat itu beredar.

"Dari pengamanan hingga aturan tamu yang datang kita perketat. Mengingat kejadian kemarin, kita langsung mengumpulkan murid-murid terkait itu," jawabnya.

Lalu, ditegaskannya juga bahwa setelah pulang sekolah murid-murid diharuskan menunggu jemputan di dalam area sekolah. "Ini sudah berlaku dari dahulu sebenarnya," bebernya.

Meski begitu, Surat tersebut  diakuinya sangat berdampak positif. "Ini sangat baik, usai surat itu kita terima, langsung di-share ke seluruh orang tua siswa. Alhamdulillah sudah berkurang orang tua yang lambat menjemput siswa dan siswa juga tidak jauh lagi menunggu jemputan," pungkasnya.

Dari sisi siswa dan orang tua. Nurul Agnia, siswi SMPN 5 Banjarbaru ini menceritakan kalau surat itu membuatnya tidak begitu was-was.

"Senang, karena di surat ada imbauan siswa dijemput lebih cepat oleh orang tua. Tidak harus menunggu lama," ceritanya.

Sementara itu, Basid, salah seorang orang tua siswa di SMPN 3 Banjarbaru mengaku sudah mengetahui soal surat edaran tersebut. "Sudah tahu, ada pihak sekolah menyosialisasikannya kepada para orang tua," katanya saat dihubungi via telepon.

Surat itu pun ucap Basid sangat positif. Apalagi untuk mengingatkan soal keselamatan anaknya kala bersekolah.

"Alhamdulillah selama ini saya tidak sampai begitu telat menjemput. Tapi dengan surat itu makin lebih mengingatkan kita sebagai orang tua. Meskipun jadwal padat harus menyempatkan," tanggapnya.

Memang, polemik lambatnya orang tua menjemput anaknya di sekolah kerap terjadi. Hal ini yang kerap jadi celah dan dimanfaatkan pelaku penculikan menjalankan aksinya.

Dengan adanya surat edaran ini, baik sekolah dan orang tua sudah sepatutnya memikirkan pengawasan & keamanan anak di lingkungan sekolah. (rvn/al/bin)

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X