MANAGED BY:
SENIN
04 DESEMBER
BANUA | HUKUM & PERISTIWA | BISNIS | RADAR MUDA | FEATURE | SPORT | RAGAM INFO | PROKALTORIAL | FEMALE

FEATURE

Senin, 14 Maret 2016 16:09
Danau Biru, Lokasi Wisata Dadakan yang Mendadak Sepi Pengunjung

Dulu Ribuan Pengunjung, Sekarang Puluhan

DITINGGALKAN - Danau Biru terlihat sepi karena jarang dikunjungi wisatawan.

Pada awal tahun 2015 lalu danau buatan yang terletak di Desa Tambak Padi, Kecamatan Beruntung Baru  mendadak terkenal. Ribuan pengunjung datang setiap harinya ke Danau Biru - sebutan tempat itu.  


SUTRISNO, Beruntung Baru


Sepi, kata yang pantas untuk mengungkapkan keadaan di  danau bekas tambang pasir tersebut.  Radar Banjarmasin, Minggu (13/3) kemarin mendatangi tempat itu, melihat kondisi danaunya masih seperti dulu, indah dengan airnya yang berwarna biru akibat dari pantulan. Serta hamparan pasir putih yang mengelilinginya.

Di hari yang sudah mulai sore dan matahari yang tidak terlalu terik kemarin, tak banyak pengunjung yang datang. Hanya ada dua motor yang terpakir dan dijaga oleh dua juru parkir. "Sepi sekarang Mas, setiap harinya seperti ini. Beda dengan dulu," kata Ahmad, salah satu juru parkirnya.

Ia menuturkan, pengunjung danau biru sekarang hanya terhitung puluhan orang di hari sibuk. Sementara di akhir pekan paling banyak seratusan orang. "Padahal dulu ribuan orang datang ke sini, hari apapun tetap ramai," ujarnya.

Sangking ramainya, Ahmad mengungkapkan lahan parkir yang disediakan terkadang kurang hingga harus berjejalan karena dipenuhi oleh kendaraan para pengunjung. "Sekarang parkir kosong, pendapatan parkir juga sekarang sangat sedikit. Dulu bisa sampai jutaan rupiah perhari. Sekarang paling puluhan ribu saja," ungkapnya.

Minimnya wisatawan yang datang juga mulai mengurangi minat para pedagang, sekarang hanya ada satu warung yang masih bertahan. Padahal sebelumnya, puluhan warung berjejer rapi di sisi kanan dan kiri danau. Dengan menjual berbagai makanan ringan dan minuman.

---------- SPLIT TEXT ----------

Imah, salah satu pemilik warung yang masih bertahan mengatakan, penghasilannya dalam sehari sangat merosot dibandingkan dengan tahun lalu. "Dulu setiap harinya saya bisa dapat penghasilan sampai Rp1 juta perhari. Apalagi kalau hari libur bisa tembus Rp1,5 juta. Tapi sekarang dapat Rp300 ribu saja jarang," katanya.

Ia sangat menyayangkan danau buatan yang menghabiskan uang miliaran rupiah untuk menyewa alat-alat berat itu. Guna mengeruk danau agar bisa semakin mirip dengan danau alami. Kondisinya sekarang sangat sepi dan seakan sudah dilupakan. "Dulu orang ke sini karena penasaran, karena banyak yang menyebar fotonya di media sosial," ujarnya.

Imah menduga, semakin sepinya wisatawan disebabkan oleh beredarnya kabar negatif Danau Biru. Mulai dari adanya pengunjung tewas karena tenggelam, juga lantaran adanya salah satu stasiun televisi lokal yang menayangkan mengenai keangkeran danau itu. "Padahal pengunjung itu tewas karena mabuk, sementara acara yang di TV itu kebanyakan mengada-ada biar ramai," ujarnya.

Semakin santernya kabar negatif tersebut, ia mengungkapkan sekarang banyak masyarakat enggan berkunjung. Para orang tua juga saat ini tidak memperbolehkan anak-anak mereka bermain ke Danau Biru. "
Remaja yang masih datang ke sini, kebanyakan tidak minta izin dengan orang tuanya," ungkapnya.

---------- SPLIT TEXT ----------

Selain kesan angker yang sudah mulai tersemat, Danau Biru juga dianggap tidak pantas dijadikan sebagai tempat wisata karena minimnya fasilitas pendukung. Seperti, toilet, payung teduh, atau kamar mandi, dan yang tidak kalah penting adalah perlengkapan keselamatan.

Kepala Disbudparpora Abdul Gani Fauzi melalui Kabid Pariwisata I Gusti Made Suryawati membenarkan  masih banyak yang harus dibenahi oleh pengelola.

Namun, lantaran berdasarkan informasi tempat tersebut dimiliki oleh salah seorang warga Tambak Padi, H Kastam, maka pihaknya pun mengalami kendala guna mengusulkan penyediaan fasilitas tersebut. "Sebetulnya bisa saja kami mengupayakan penyediaan tempat tersebut, asalkan ada lahan jelas yang dihibahkan oleh pemilik tanah kepada Pemkab Banjar guna membangun sarana dan prasarana," jelasnya.

Pasalnya, untuk penyediaan fasilitas atau pengembangan sarana dan prasarana wisata, pihaknya harus memiliki status kepemilikan tanah yang jelas oleh Pemerintah kabupaten Banjar sendiri. Sedangkan Danau Biru sendiri realitasnya masih dimiliki oleh individu. "Meskipun demikian, kami tetap akan menjalankan tugas untuk mempromosikan tempat tersebut agar selalu disambangi para pengunjung," tutupnya. (ris/yn/ran)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 23 September 2015 09:58

Gudang SRG Kebanjiran Gabah

<p style="text-align: justify;"><strong>MARABAHAN</strong> &ndash; Memasuki…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers