BANJARMASIN – Upaya National Paralympic Indonesia (NPC) Kalsel untuk membina cabang olahraga (cabor) judo disabilitas disambut gembira oleh Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia (Pengprov PJSI) Kalsel.
Menurut Sekretaris Umum Pengprov PJSI Kalsel, Jumadiono, ini jadi peluang bagi para judoka difabel Kalsel untuk menunjukkan tajinya. Apalagi, para judoka difabel selama ini juga bertanding di ajang resmi melawan para judoka normal.
Dengan demikian, kata Jumadiono, Pengprov PJSI Kalsel siap merekomendasikan para judoka difabel untuk dibina lebih intensif oleh tim judo NPC Kalsel.
“Ada beberapa judoka difabel Kalsel yang saya rasa sangat potensial untuk berlaga di kejuaraan difabel. Selama ini, mereka memang sulit mencari prestasi lantaran sering kalah dengan judoka normal,” ungkap Jumadiono.
Salah satu judoka difabel yang ingin direkomendasikan oleh Jumadiono adalah Imam Al Farouk.
“Imam merupakan penyandang disabilitas tuna netra. Namun, di cabor judo, prestasinya boleh diadu. Di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Kalsel 2017 di Kabupaten Tabalong, Imam berhasil meraih medali emas kelas tanding 90 kilogram putra untuk Kota Banjarmasin,” ujarnya.
Selain itu, secara fisik, Imam juga sangat ideal sebagai seorang judoka.
“Menurut saya, Imam bisa jadi kebanggaan buat Kalsel kalau dibina langsung oleh NPC Kalsel. Apalagi, cabor judo difabel sekarang sudah sangat populer dan sering dipertandingkan di tingkat nasional dan internasional. Saya optimistis Imam bisa memberikan prestasi terbaik buat Kalsel,” harapnya.(oza/ema)