Nyamuk Semakin Pintar, Warga Banua Perangi Demam Berdarah

- Rabu, 30 Januari 2019 | 12:26 WIB

Demam berdarah meningkat dramatis di penghujung tahun 2018 lalu. Memasuki 2019, wabah DBD tak kunjung menghilang. Daerah-daerah di Kalsel pun melakukan perang dengan nyamuk.

Nyamuk tak pilih kaya atau miskin. Perumahan elit tak menjamin penghuninya terbebas dari Demam Berdarah. Buktinya, di Kota Banjarmasin, ditemukan 1 kasus demam berdarah di Palm Residence Banjarmasin. Lokasinya bahkan hanya 300 meter dari Kantor Dinkes Banjarmasin.

“Ada tujuh kasus demam berdarah kami temukan hingga kemarin. Salah satunya tetangga kami, perumahan Palm Residence,” beber Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Dwi Atmi, Senin (28/1) kemarin.

Yang paling membuat pihaknya bingung, cara pemberantasan nyamuk tak berjalan optimal di perumahan ini.

“Kawasan perumahan ini akan kami jadikan contoh kawasan penanganan pemberantasan nyamuk demam berdarah,” terangnya.

Untungnya, dari tujuh kasus ini sebut Atmi tak satupun yang sampai merenggut nyawa. “Positif DBD. Kami temukan di rumah korban memang ada jentiknya,” imbuhnya.

Diungkapkannya, usai dilakukan pengecekan epidiomologi, nyamuk sekarang lebih pintar. Tak hanya bersarang di baik mandi atau tempat air lain, namun juga bersarang di pot bunga yang tanahnya mengeras.

“Ini temuan baru kami. Karena ketika tanah di pot bunga tak digemburkan, ada genangan air di atasnya. Disini nyamuknya bersarang hingga bertelur,” beber Atmi.

Kasus DBD di Kota Banjarmasin sebutnya cukup unik. Yang lebih banyak diserang adalah orang dewasa.

“Hanya 1 orang yang berusia d bawah lima tahun. Sisanya orang dewasa. Bahkan ada yang berusia 43 tahun,” ujarnya.

Memasuki akhir bulan Januari 2019, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mencatat ada 38 kasus DBD. Angka ini meningkat dibandingkan bulan yang sama di tahun 2018 silam. Selama Januari 2018 angka DBD ada 20 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan HSS, Siti Zainab melalui Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinkes HSS, Hanti Wahyuningsih membenarkan angka kasus DBD di awal tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

Meski demikian, di tahun ini belum sampai ada korban yang meninggal dunia seperti tahun 2018 tadi.

“Untuk awal tahun ini tidak ada yang meninggal,” ucap Hanti.

Berbagai antisipasi dilakukan Dinkes HSS mencegah terjadinya kasus di DBD. Diantaranya dengan melakukan penggerakan masyarakat berupa gotong royong di desa/kelurahan dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam berdarah yang dikoordinir Camat dan Kepala Desa.

Halaman:

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X