BANJARMASIN – Tim Sembilan hasil bentukan Musyawarah Provinsi (Musprov) Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Kalsel IX 2019 di Banjarbaru akhirnya menunjuk satu figur sebagai Ketua Umum, yakni Johan S.
Pria yang juga Ketua Harian Pengurus Cabang (Pengcab) Forki Kota Banjarbaru tersebut bersedia jadi Ketua Umum Forki Kalsel lantaran termotivasi ingin memajukan Forki Kalsel.
Keputusan penunjukkan Johan sebagai Ketua Umum Forki Kalsel periode 2018-2023 diumumkan dalam sebuah rapat internal di Rumah Makan Sari Patin, kemarin (29/1).
Dikatakan Johan, dirinya mengapresiasi kinerja tim Sembilan yang diberikan mandat oleh Pengcab Forki seluruh Kabupaten/Kota di Kalsel.
“Saya siap menjalankan amanat untuk memimpin roda organisasi di Forki Kalsel. Terlepas dari berbagai polemik yang terjadi, saya ingin Forki Kalsel jadi wadah persatuan seluruh perguruan dan juga Pengcab karate se-Kalsel,” ungkap pria yang akrab disapa Jo ini.
Ditambahkan Jo, untuk program selanjutnya adalah menyusun kepengurusan dan mengajukan penerbitan Surat Keputusan (SK) dari Pengurus Besar (PB) Forki Pusat.
“Yang jelas, kami jalankan semuanya sesuai prosedur dan AD/ART Forki. Apapun hasilnya, itu urusan nanti, yang penting maju dulu demi kemajuan Forki Kalsel,” sambungnya.
Ketika ditanyakan apakah PB Forki Pusat bersedia mengeluarkan SK, Jo punya jawaban sendiri.
“Yang kami lakukan sudah sesuai jalur dan aturan yang ditetapkan di AD/ART Forki. Apabila ke depan terjadi kemelut, maka kami akan mengajukan laporan ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI) di Jakarta,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Forki Kalsel periode sebelumnya, Marudut Tampubolon mempertanyakan status kepengurusan PB Forki saat ini.
“Mereka sudah demisioner sejak 13 Januari 2019, sehingga tak ada kewenangan dalam menjalankan organisasi termasuk melakukan pelantikan Forki tingkat Provinsi. Seharusnya, saat ini sudah dibentuk presidium atau caretaker untuk mengambil alih kewenangan PB Forki Pusat,” tandasnya.(oza)