Sementara itu, Syafruddin menyatakan, sudah triliunan uang negara yang berhasil diselamatkan dari pemborosan. Pemborosan dalam artian gaya-gaya pemerintahan yang hanya mengutamakan serapan anggaran tinggi.
"Secara nasional tahun 2018 berhasil diselamatkan Rp65,1 triliun. Angkanya bagus. Terus naik dari tahun ke tahun. Contoh, efisiensi tahun 2017 mencapai Rp41,15 triliun," sebutnya.
Rinciannya, Rp30,1 triliun dihemat dari 217 kabupaten dan kota. Ditambah Rp35 triliun dari 26 provinsi. Dari wilayah II saja tercatat efisiensi sebesar Rp22,3 triliun.
"Andaikan semua daerah berhasil meraih peringkat A, kita bakal menembus angka Rp700 triliun. Bayangkan, uang sebanyak itu bisa untuk membangun jalan atau membantu warga miskin," imbuh mantan Kapolda Kalsel tersebut.
Dari wilayah I, II dan III, tercatat ada empat provinsi yang berhasil meraih peringkat A. Sedangkan tahun sebelumnya hanya satu provinsi. Muncul kekhawatiran, peringkat tinggi SAKIP bakal diobral. Seperti kebanyakan acara-acara penghargaan sejenisnya.
"Jika semakin banyak daerah yang mendekati peringkat A, kementerian terpaksa menaikkan grade-nya. Biar kompetisinya semakin berat," selorohnya.