BANJARMASIN – Ada yang beda pada gelaran motor trail adventure Hayau Tarus (HT) 10 2019 di Binuang, 9 Februari ini. Yakni, para peserta dilarang “nyawer”.
Ini dimaksudkan agar antar peserta bisa saling bantu membantu apabila terjadi kendala pada saat menjajal jalur menantang.
Dengan demikian, mereka tidak memerlukan bantuan dari para tenaga sawer dadakan yang kerap muncul di event trail adventure.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana HT-10 2019, Husairi Fadlan, kebiasaan “nyawer” bisa menghilangkan semangat persaudaraan diantara para rider yang mengikuti ajang ini.
“Yang dimaksud dengan nyawer adalah memberikan uang ala kadarnya kepada masyarakat sekitar, untuk membantu rider yang terjebak jalur atau mengalami kendala mesin. Nah, kebiasaan seperti inilah yang ingin kami hilangkan di HT-10 2019 ini,” ungkap pria yang akrab disapa Husai ini.
Ditambahkan Husai, pihaknya juga sudah memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar jalur yang dilewati oleh para peserta HT-10 2019.
“Masyarakat sekitar jalur kami bebaskan untuk menonton aksi para rider HT-10 2019. Namun, kami imbau mereka supaya jangan membantu para rider dengan harapan dapat uang saweran. Biarlah sesama para rider yang saling bantu atau nanti ada petugas evakuasi yang akan menanganinya,” sebutnya.
Di sisi lain, event HT-10 2019 ini diadakan sejak 2009 silam. “Kali ini menandai satu dekade event HT, sungguh suatu kebanggan bagi kami, karena melalui ajang ini bisa mempertemukan para rider trail adventure nusantara,” tambah pria yang juga pengurus Monster Trail Adventure Community Binuang ini.(oza)
