BANJARMASIN - Tahun ini pemerintah pusat menggelontorkan dana sekitar Rp21 miliar. Ditujukan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin melalui dana alokasi khusus (DAK). Uangnya bakal disalurkan untuk SD.
Lebih spesifik, uang segitu akan digunakan untuk pembuatan sanitasi, rehab sekolah dan pembangunan ruang baru.
Jika dibandingkan 2018, sokongan dari pemerintah pusat ini naik tiga kali lipat. Tahun lalu, Disdik cuma mendapat bantuan Rp7,5 miliar. Rinciannya Rp6,5 miliar dari DAK, Rp1 miliar melalui program Takola.
Kepala Disdik Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menyebut, bertambahnya suntukan dana menyesuaikan dengan jumlah sekolah yang akan ditangani. Jika tahun lalu cuma 26 SD, 2019 angkanya menjadi 61.
"Tahun ini dengan bertambahnya bantuan. Otomatis semakin banyak lagi sekolah yang ditangani," ucap Totok disela penandatanganan 26 prasasti sekolah yang ditangani tahun 2018, di SDN Sungai Andai 4 Banjarmasin, kemarin (9/2).
Sementara itu, Kepala SDN Sungai Andai 4 Banjarmasin, Syafriadi berharap, tahun ini sekolahnya kembali menjadi target manfaat kucuran dana. Terutama untuk perbaikan halaman sekolah. Sebab, ketika hujan, banyak genangan air di sana-sini.
"Pemasangan paving di halaman sekolah sangat mendesak," ujarnya.
2018 tadi, sekolah ini memang sudah menerima bantuan. Berupa pembangunan enam kelas baru. Lantaran sebelumnya mereka kesulitan membagi waktu belajar karena ruangan yang tak cukup. “Kami juga mengharapkan, tahun ini ada bangunan perpustakaan untuk menunjang pembelajaran,” pinta Syafriadi.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memahami kondisi halaman SDN Sungai Andai 4 itu. Menurutnya, memang perlu penanganan.
"Tinggal halamannya, agar siswa lebih nyaman," ucapnya di sela peresmian.
Terlepas dari itu, Ibnu bersyukur. Suntikan dana dari pemerintah pusat tahun ini bertambah. Sangat membantu penambahan ruang sekolah.
"Ini sangat membantu warga sekitar. Agar anaknya tertampung di sekolah yang tak jauh dari tempat tinggalnya,” pungkasnya. (mof/at/nur)
