Kasus DBD Di Banjarbaru Tertinggi Se-Kalsel

- Senin, 11 Februari 2019 | 11:47 WIB

BANJARBARU - Memasuki 2019, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarbaru semakin mengancam. Sejak Januari hingga 4 Februari lalu sudah ada 148 kasus yang ditemukan, tiga pengidap diantaranya meninggal dunia.

Jumlah penderita DBD di banjarbaru yang melonjak tajam cukup mengkhawatirkan. Mengingat di tahun lalu, hanya ada 269 kasus.

Sejauh ini, meski DBD meningkat tajam dibandingkan 2018, Pemko Banjarbaru belum menetapkan statusnya menjadi kejadian luar biasa (KLB).

Kepala Dinkes Banjarbaru Agus Widjaja sudah merekomendasikan kasus DBD di Banjarbaru sebagai KLB.

"Status KLB sedang dalam proses. Masih menunggu keputusan walikota," katanya saat dihubungi Radar Banjarmasin, Rabu (6/2) tadi.

Hingga kemarin, status KLB belum juga ditetapkan. Malahan Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani menyebut mereka memilih intens mengampanyekan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), untuk menekan perkembangan DBD. Dibandingkan menaikkan statusnya menjadi KLB.

"Kasusnya memang meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya dan sudah ada parameter yang masuk untuk menetapkan KLB. Tapi yang terpenting bukanlah status. Melainkan, bagaimana caranya mengatasi penyebaran nyamuknya," katanya.

Ditambahkannya, kampanye PSN dilakukan dengan cara mengajak masyarakat agar turut terlibat memberantas sarang nyamuk.

Melalui gerakan 3M: mengubur barang bekas, menguras bak mandi dan menutup tempat air yang dapat menjadi sarang nyamuk.

"Gerakan ini harus dilakukan seluruh masyarakat," tambahnya.

Selain itu, orang nomor satu di Banjarbaru ini menyampaikan, mereka juga bakal mengaktifkan kembali gerakan satu rumah satu Jumantik (juru pemantau jentik).

"Seluruh rumah harus diperiksa. Sebab, nyamuk Aedes Aegypti bisa menyebar hingga radius 300 meter," ucapnya.

Ditanya, apakah ada hubungannya dengan APBD. Sebab, jika menetapkan KLB maka semua biaya pasien DBD bakal dibebankan oleh keuangan daerah. Nadjmi enggan memberikan jawaban.

"Kita fokus saja di gerakan PSN. Dan ini harus dilakukan oleh semua masyarakat," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Dinkes Kalsel Muslim mengungkapkan bahwa jumlah kasus DBD di Banjarbaru menjadi yang tertinggi di Banua.

Halaman:

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X