Kasus Ditutup, Skorsing Gusti Dicabut!!

- Selasa, 12 Februari 2019 | 10:56 WIB

BANJARMASIN - Gusti Muhammad Thoriq Nugraha bisa kembali kuliah. Menyusul pencabutan hukuman skorsing yang dijatuhkan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari.

Kemarin (11/2) siang di aula fakultas, dimediasi rektorat, dekanat dan aliansi mahasiswa sepakat untuk berdamai. Perdamaian tentu bukan tanpa syarat.

Pertama, Gusti harus mencabut aduan yang terlanjur dilayangkan ke kantor Ombudsman RI Perwakilan Kalsel. Kedua, mahasiswa semester tiga jurusan Pendidikan Agama Islam itu diminta mengikuti magang kerja di fakultas.

"Sekarang fakultas sedang disibukkan pengurusan akreditasi sejumlah jurusan. Gusti kami ajak membantu. Anggap saja sanksi edukatif," kata Wakil Dekan II, Hasni Noor.

Bukan hanya itu, Hasni juga meminta mahasiswa menyetop postingan-postingan kasus Gusti di media sosial.

"Hati-hati. Namanya saja medsos. Yang tak tahu-menahu juga terpancing berkomentar," imbuhnya.

Hasni lantas menyilakan Gusti untuk secepatnya mengurus KRS (Kartu Rencana Studi) agar tak ketinggalan perkuliahan.

"Fakultas akan introspeksi diri. Mahasiswa mestinya juga. Kalau ada keluhan, datangi kantor saya. Saya orangnya welcome kok," jelasnya.

Kasus ini bermula pada 7 Mei 2018 silam. Kala Gusti memimpin 20 mahasiswa berdemo di depan gedung fakultas. Mereka menuntut perbaikan fasilitas kampus. Semisal toilet mampat. Fakultas juga diminta bersikap tegas terhadap segelintir oknum dosen malas.

Unjuk rasa memicu rentetan pertemuan yang melelahkan. Organisasi tempat Gusti bernaung bahkan dilarang mengikuti acara perkenalan kepada mahasiswa baru.

Puncaknya, 20 Januari 2019, surat skorsing selama dua semester diterbitkan dekan.

Wakil Dekan III, Syaiful Bahri Djamarrah menegaskan, skorsing tak ada sangkut-paut dengan aksi mahasiswa. Skorsing dijatuhkan karena Gusti menunjukkan sikap "tidak berakhlak". Mengacung-acungkan jari ke muka dekan Prof Juairiah.

Gusti pun mengaku khilaf. "Saya emosi. Saya mengakui kejadian itu. Menunjuk-nunjuk muka dekan sembari menyatakan beliau tak beradab. Saya memohon maaf," ungkap Gusti.

Butuh waktu sepekan untuk merembukkan nasib Gusti. Dalam kurun waktu itu, Gusti sempat ditawari pindah kuliah oleh rektorat. Dia menolak.

"Saya berkali-kali ditawari pindah kuliah. Sampai lulus, saya ingin tetap kuliah di sini," tegasnya.

Halaman:

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X