Darurat DBD, RS Sampai Kehabisan Kamar dan Stok Darah

- Sabtu, 16 Februari 2019 | 10:27 WIB

BANJARBARU - Melonjaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarbaru, membuat keteteran RSD Idaman.

Bayangkan, saban hari mereka harus melayani puluhan pasien penderita penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Banyaknya pasien membuat rumah sakit milik Pemko Banjarbaru tersebut tak cukup untuk menampungnya.

Akibatnya, sejumlah pasien ada yang dirujuk ke RS lain atau harus menunggu berjam-jam di IGD hingga ada kamar yang kosong.

Seperti halnya Amalia (6), pasien DBD dari Kelurahan Sungai Ulin ini harus menunggu di IGD selama tiga jam. Baru akhirnya mendapatkan kamar di RSD Idaman.

"Untung dapat kamar, saya khawatir karena kondisinya saat itu sangat lemas," kata ibunya, Darti.

Amalia sendiri dirujuk ke RS pada Sabtu (9/2) tadi. Darti tidak tahu secara pasti, anaknya terkena DBD di mana.

"Di sekolah, temannya tidak ada yang kena DBD. Mungkin di kompleks, karena di sana masih banyak tanah kosong dipenuhi rumput liar," ucapnya.

Kabag TU RSD Idaman Banjarbaru M Firmansyah membenarkan jika kamar inap akhir-akhir ini seringkali penuh. Lantaran, banyaknya penderita DBD yang masuk.

"Hampir tiap hari full. Kalau tidak ada kamar, pasien kami rujuk ke rumah sakit lain," ujarnya.

Sejak Januari sampai pertengahan Februari ini, dia menuturkan, sudah ada 90 pasien DB dan 140 penderita DBD yang mereka tangani.

"Yang meninggal dunia dua orang. Satu warga Banjarbaru, satunya lagi dari Kabupaten Banjar," ujarnya.

Ditanya, kamar kelas apa saja yang sering penuh. Dia menyebut hampir semua jenis kamar full, mulai dari kelas satu, dua dan tiga.

"Bahkan ruang VIP juga penuh, karena diisi pasien DBD," paparnya.

Selain kamar yang selalu penuh, Firman mengungkapkan, semenjak pasien DBD membeludak. Permintaan darah juga melonjak.

Halaman:

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X