BANJARMASIN – Sejak mundurnya Glenn Sugita sebagai Komisaris Utama PT Liga Indonesia Baru, nama manajer Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman disebut menjadi salah satu kandidat penggantinya. Namun, Hasnur tak tergiur.
Sebaliknya putra pendiri Barito Putera, almarhum H Sulaiman HB bakal menolak dengan halus permintaan tersebut dengan alasan mulia.
"Pertama saya berterima kasih kepada para peserta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tapi, saya secara pribadi ingin fokus di Barito Putera saja," kata Hasnur.
Alasannya sudah mendapatkan amanah dari kedua orang tuanya agar dia dan anak cucunya meneruskan cinta dan pengabdian kepada Barito Putera.
"Barito Putera didirikan Abah dengan perjuangan saat beliau berada di rumah sakit. Beliau mengamanahkan saya untuk meneruskan keinginan membesarkan Barito Putera," kata Hasnur.
Jika menerima tawaran untuk menjadi Komisaris PT Liga Indonesia, Hasnur khawatir Barito Putera tidak akan terpercaya lagi.
Bagaimana jika forum dan masyarakat pecinta bola menghendakinya? Hasnur dengan tegas tetap akan menolaknya.
"Memang ada teman-teman menelepon meminta hal itu (jadi komisaris, Red). Ini kan seperti pemain klub yang dipanggil membela Timnas. Inikan untuk kepentingan negara, masa menolak. Tapi, saya yakin masih banyak yang lain lebih kompeten," kata Hasnur.
Hasnur menjelaskan tidak mencalonkan diri, dan langsung dinominasikan saja dari sejumlah klub.
"Saya sih inginnya cari orang lain saja lah. Saya ingin fokus Barito," kelit Hasnur.
Seperti diketahui, tiga petinggi PT LIB mulai dari Direktur Utama Berlinton Siahaan, Glenn Sugita sebagai Komisaris Utama, dan Rambun Cahyo yang menjabat sebagai komisaris memilih mundur.
Mereka resmi meninggalkan PT LIB lewat persetujuan RUPS yang dilaksanakan di Jakarta, Senin (18/2) lalu.
Dalam prosesnya, klub-klub Liga 1 memunculkan beberapa nama hingga mengerucut menjadi tiga nama tersisa.
Mereka adalah Presiden Madura United Achsanul Qosasi, Manajer Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman, dan pemilik Bali United Pieter Tanuri.(bir/jy/dye)