BANJARMASIN - Kalsel patut bangga, karena ada putra asli Banua yang mampu menorehkan prestasi dunia. Yakni, lewat penampilan Fauzan Noor yang pernah jadi juara dunia karate tradisional di Republik Ceko, 2017 silam.
Walaupun menyandang gelar juara dunia, Fauzan seolah diabaikan tanpa penghargaan apapun dari negara maupun dari Pemprov Kalsel. Pada 2018, publik Kalsel seolah terbangun pasca Lalu M Zohri, sprinter asal Lombok NTB meraih gelar juara dunia di Finlandia. Gegap gempita dan penghargaan luar biasa atas prestasi Zohri lantas mengingatkan kepada sosok Fauzan Noor yang selama ini jadi juara dunia yang terlupakan.
Alhasil, banyak pihak di Kalsel kemudian bersimpati dengan Fauzan Noor yang saat itu masih bekerja sebagai karyawan minimarket retail di Kawasan Kayutangi, Banjarmasin. Tawaran beragam mulai dari jadi security, Satpol PP, hingga tentara.
Salah satu yang mengapresiasi prestasi Fauzan adalah Korem 101 Antasari yang menawarinya masuk pendidikan tentara. Setelah melalui berbagai pertimbangan, Fauzan akhirnya mengambil tawaran pihak Korem 101/Antasari menjadi anggota TNI.
Sejak lima bulan silam, Fauzan berada di Bandung, Jawa Barat untuk menjalani pendidikan TNI AD. Sekarang, Fauzan juga sudah menerima pangkat Serda (Sersan Dua).
"Alhamdulillah, pendidikan di Bandung berjalan lancar. Dalam waktu dekat, saya akan menjalani pelatihan kecabangan di Bogor," sebutnya.
Fauzan berharap bisa ditempatkan di Banjarmasin, daerah asalnya usai menjalani pelatihan kecabangan. "Saya ingin mengabdi di kampung halaman sembari menjadi pelatih karate. Mohon doa supaya saya ditempatkan di Banjarmasin," harapnya.(oza/ema).
