BANJARMASIN – National Paralympic Comitee (NPC) Kalsel membina sepuluh judoka tunet (tuna netra) untuk disiapkan ke Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI 2020 Papua.
Mereka diberikan materi latihan oleh dua orang mantan judoka Kalsel, Yayat Hadiyat dan M Ricky Fajar. Di tahap awal, latihan dijadwalkan tiap Selasa dan Sabtu sore di Padepokan Sehati, Kota Banjarbaru.
Sopian, Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) NPC Kalsel menjelaskan sepuluh judoka tunet binaan NPC Kalsel tersebut nantinya akan diseleksi.
“Ini adalah pertama kalinya NPC Kalsel bakal berpartisipasi di nomor pertandingan judo Peparnas. Oleh karena itu, persiapan harus matang dan total,” ungkap Sopian, kemarin (25/2).
Ditambahkan Sopian, para judoka tunet Kalsel ke depan akan diarahkan untuk mengikuti kejuaraan judo tunet, terutama di level nasional atau Kejurnas.
“Kami tidak mematok target tinggi di cabor judo ini. Yang penting, sekarang NPC Kalsel juga memiliki judoka tunet yang diharapkan layak untuk bertanding di level nasional, terutama di Peparnas XVI 2020 Papua nanti,” tambahnya.
Sementara itu, Yayat Hadiyat, pelatih judo tunet NPC Kalsel menuturkan saat ini sedang melatih teknik para judoka tunet Kalsel.
“Mereka harus dilatih dulu dasar-dasar teknik gerakan judo. Supaya meminimalisir kesalahan-kesalahan pada saat bertanding nanti. Apalagi, judo adalah cabang olahraga beladiri yang sangat mengutamakan ketahanan fisik, karena banyak gerakan bantingan yang menyebabkan cedera,” ujar Yayat.
Ditambahkan Yayat, dirinya juga merasa terpanggil untuk melatih judoka tunet lantaran merasa tertantang.
“Melatih judoka tunet tentu akan berbeda dengan melatih judoka normal, tentu ada trik-triknya. Oleh karena itu, saya tak keberatan ketika NPC Kalsel mengajak saya jadi pelatih judo tunet. Dengan kerja keras dan kedisiplinan, saya optimistis judoka tunet Kalsel mampu berprestasi,” tandasnya.(oza)