Ditertawakan Ingin Jadi Camat, Dewasa Jadi Bupati

- Sabtu, 2 Maret 2019 | 11:09 WIB

Umur empat tahun, Chairansyah, ditertawakan seisi rumah karena tiba-tiba berceloteh ingin menjadi camat. Tapi kemarin, ibundanya, Hj Nuramiah bisa tersenyum bangga, putranya malah sudah jadi bupati.

============================

WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin

============================

Deretan karangan bunga berisi ucapan selamat, memadati halaman Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Jumat (1/3) siang. Mobil-mobil pribadi hingga mobil dinas dengan berbagai bentuk dan merek, antre memasuki halaman gedung. Menurunkan satu persatu undangan.

Di gedung megah bercorak putih itu, H Ahmad Chairansyah, yang sebelumnya menjabat Wakil Bupati, dilantik oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menjadi Bupati HST sisa masa jabatan 2016-2021. Setelah selama kurang lebih satu tahun, diputuskan menjadi Pelaksana tugas (Plt) Bupati HST, menggantikan Abdul Latif yang menjabat sebagai Bupati sebelumnya.

Di mata keluarga besarnya, Chairansyah, kecil sudah dikenal sebagai anak yang berprestasi. Hal itu terbukti, sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA), lelaki kelahiran Birayang 27 September 1953, ini kerap mendapatkan ranking tertinggi di kelasnya.

“Selalu masuk ranking tiga besar, tidak pernah di luar itu,” ungkap sang ibu, Hj Nuramiah yang ditemui Radar Banjarmasin di Mahligai Pancasila, kemarin.

Ibu delapan anak, ini juga menilai bahwa Chairansyah memang punya keunggulan dari tujuh saudara-saudarinya. Dia, menurut sang ibu, memiliki otak yang tak hanya pintar. Tapi juga cerdas. Bahkan, hampir tak ada satu pun mata pelajaran yang tak disukainya.

“Sampai-sampai, semasa kecil dia pernah ngomong kalau besar nanti mau jadi Camat. Seisi rumah tertawa. Saya yang melihat tingkahnya, cuma bisa senyum-senyum sendiri sambil mendoakan yang terbaik,” ungkapnya, seraya menambahkan bahwa dirinya tak menyangka, kini anak tertuanya itu menjadi pimpinan tertinggi di Bumi Murakata.

Bergelar Bumi Murakata, yang memiliki makna rakat mufakat seiya sekata, Kabupaten HST terkenal akan kawasan yang memiliki hutan lebat, pegunungan, serta sumberdaya alamnya yang melimpah. Hal itu pula yang membuat Chairansyah, semasa mudanya gemar menjelajahi tanah kelahirannya itu. Mulai dari mendaki bukit, menjelajahi hutan, serta bercengkrama dengan para penduduk adatnya.

“Terkadang, saya jalan-jalan sendirian. Keluar masuk hutan melihat banyak tumbuh-tumbuhan, atau sekadar ikut masyarakat setempat melihat mereka bagarit (berburu, red),” ungkap Chairansyah, sembari tertawa.

Baginya, dengan menjelajahi hutan mau pun gunung tak hanya memberikan kesenangan. Melainkan juga pelajaran. Ada banyak pengalaman yang dia dapatkan. Mulai dari bersosialisasi dengan masyarakat pedalaman, hingga belajar bagaimana caranya hidup mandiri.

“Yang paling saya sukai itu, saya bisa bertemu dengan hal-hal baru terkait perjalanan saya,” ucap ayah dari M Fathra Khalista dan Putri Maulida, ini.

Sementara itu di mata sang anak, Chairansyah, merupakan sosok orang tua yang gemar berdiskusi. Senang menjadi pendengar sekaligus menjadi tempat bertukar pikiran. Selain itu, juga gemar bercanda dengan anak-anaknya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X