Melihat Pilot Project Penerapan Kartu Nikah Di Kalsel

- Sabtu, 2 Maret 2019 | 11:17 WIB

Ditetapkan sebagai salah satu daerah percontohan nasional untuk menerapkan penggunaan kartu nikah, Kota Idaman nampaknya belum benar-benar siap. Sebab, hingga kini Kemenag Banjarbaru belum mampu menjalankannya secara optimal.

===================

SUTRISNO, Banjarbaru

===================

Mulai diberlakukan sejak Januari 2019, sampai saat ini masih ada Kantor Urusan Agama (KUA) di Banjarbaru yang belum dapat menerbitkan kartu nikah lantaran menghadapi sejumlah kendala. Sehingga, tidak semua pasangan yang baru menikah bisa mendapatkannya.

Kepala Kemenag Banjarbaru Humaidi melalui Kasi Bimas Islam Taufiqurrahman Noor mengatakan, KUA yang belum bisa mengeluarkan kartu nikah yaitu Kecamatan Liang Anggang. Karena, operatornya kesulitan untuk mengakses server Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH).

"Mereka tidak bisa mengakses, lantaran paket internet yang digunakan kecepatannya kurang mendukung. Nanti dalam waktu dekat paketnya akan ditambah," katanya.

Lanjutnya, hal serupa sebelumnya juga dialami KUA Cempaka. Namun, setelah paket internet Wifi diganti dengan yang lebih cepat. Operator akhirnya bisa mengakses aplikasi SIMKAH untuk memasukkan data para pasangan yang baru menikah.

"Sebelum kartu dicetak, pasangan yang baru menikah harus terdaftar dulu di SIMKAH. Agar pemerintah dapat memantau status pernikahan masyarakat yang terintegrasi dengan sistem di Dukcapil," ucapnya.

Namun, dia menyebut meski jaringan internet kuat server SIMKAH terkadang sulit diakses pada jam kerja. Dikarenakan, digunakan oleh KUA di seluruh Indonesia.

"Jadi untuk bisa mengaksesnya, operator memilih untuk memasukkan data pada malam hari atau subuh," ujarnya.

Selain server SIMKAH yang sulit diakses, pria yang akrab disapa Taufiq ini menyebut bahwa Kemenag Banjarbaru juga kekurangan mesin cetak atau printer untuk mencetak kartu nikah.

"Printernya khusus. Harganya 16 jutaan satu unitnya. Kami baru bisa beli satu unit digunakan untuk lima KUA," ungkapnya.

Alat cetak sendiri ditempatkan di Kantor Kemenag Banjarbaru, sehingga jika ingin mencetak kartu pihak KUA harus datang ke sana.

"Walaupun cuma satu, untuk sementara masih bisa melayani seluruh KUA. Tapi, alangkah lebih baik setiap KUA memiliki printer. Supaya bisa mencetak sendiri," kata Taufiq.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X