BANJARMASIN – Pembina Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (Pengprov PGSI) Kalsel, HM Welny menyayangkan ada beberapa kelas pertandingan gulat di South East Asian (SEA) Games XXX 2019 Filipina yang tak dipertandingkan.
Padahal, kelas tersebut merupakan kelas andalan bagi para pegulat Indonesia yang bakal tampil di pesta olahraga multievent terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Oleh karena itu, Welny menyarankan Pengprov PGSI Kalsel untuk melakukan lobi bersama Pengurus Besar (PB) PGSI Pusat guna mempertandingkan kelas gulat andalan Indonesia.
“Kelas gulat yang dipertandingkan di SEA Games 2019 cenderung lebih menguntungkan tuan rumah. Sebaliknya, tidak dipertandingkannya sejumlah kelas andalan pegulat Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, akan menjadi nilai minus dalam mendulang medali di SEA Games,” ungkap Welny.
Dituturkan Welny, lobi-lobi untuk mempertandingkan kelas andalan pegulat Indonesia tersebut sebenarnya masih bisa diusahakan.
“Yang penting, PGSI Pusat bisa kompak dan solid dengan negara lainnya agar kelas-kelas andalan tersebut bisa dipertandingkan. Malaysia, Thailand, dan Vietnam kabarnya juga kecewa dengan tidak dipertandingkannya kelas-kelas yang mereka andalkan. Semua negara ini harus digalang untuk meraih dukungan,” paparnya.
Dampak dari hal ini, pegulat andalan Kalsel kelas 75 kilogram bebas, Nastrusnicu Roxxana Andrea diprediksi kuat tak bisa tampil di SEA Games XXX 2019 Filipina.
“Tentu sangat disayangkan, karena Roxxana merupakan pegulat nasional yang punya potensi besar tampil di SEA Games 2019. Akibat kelasnya tak dipertandingkan, Roxxana kemungkinan absen di SEA Games 2019,” tandasnya.(oza/ema)