BANJARMASIN – Ada yang beda pada kegiatan seleksi taekwondo yang diadakan oleh Pengurus Kota Taekwondo Indonesia (Pengkot TI) Banjarmasin di Gedung Taekwondo Kalsel, belum lama tadi.
Dalam kegiatan tersebut, Pengkot TI Banjarmasin menggunakan alat skor atau scoring board mutakhir buatan Korea Selatan (Korsel).
Alat tersebut dibenamkan sensor khusus yang responsif, sehingga bisa langsung memberikan skor bagi tiap tendangan dan pukulan yang dihasilkan taekwondoin yang bertarung.
Dewi Purnama Jusup, Ketua Umum Pengkot TI Banjarmasin menjelaskan alat canggih tersebut sebenarnya sudah marak digunakan pada pertandingan taekwondo nasional maupun internasional.
“Sekarang zamannya sudah digital. Termasuk untuk penjurian taekwondo, juga menggunakan sistem komputer, tidak lagi berdasarkan penilaian manual dari juri,” ungkap Dewi.
Ditambahkan Dewi, sensor alat scoring board ini diletakkan di perangkat pelindung yang wajib dikenakan oleh taekwondoin yang bertarung. Yakni, di bagian pinggang, perut, dan pundak masing-masing dua unit.
“Jadi, ketika sensor tersebut kena tendangan atau pukulan, maka akan berbunyi. Dan secara otomatis akan menambahkan skor kepada taekwondoin yang berhasil melancarkan serangan,” paparnya.
Dewi menceritakan alat scoring board taekwondo ini belum lazim digunakan di Kalsel.
“Sebelumnya, setahu saya yang punya alat ini hanya Pengkab TI Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kabupaten Tanah laut (Tala), dan Kabupaten Kotabaru. Yang milik Pengkot TI Banjarmasin ini harganya sudah mencapai Rp60 jutaan. Tapi, masih belum lengkap, karena kami keterbatasan dana membeli perangkat sensor pelindung kepala seharga Rp17 jutaan per unit,” sebutnya.
Namun demikian, Dewi merasa puas. Dengan alat ini, taekwondoin Kota Banjarmasin akan semakin terbiasa dengan sistem penilaian yang serba digital berstandar internasional.
“Alat scoring board ini nantinya juga akan digunakan di pertandingan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalsel 2019, April depan,” tandasnya.(oza/ema)