BANJARMASIN - Rencana Banjarmasin untuk menggalakkan wisata halal didukung penuh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin. Salah satu dukungan adalah dengan mendorong produk halal dari pelaku UMKM di Banjarmasin.
Kepala Disperindag Banjarmasin H Khairil Anwar mengaku, sejak beberapa tahun terakhir pihaknya menseriusi program wisata halal ini. Salah satu upaya yang dilakukan yakni gencar menfasilitasi UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal.
"Kami selalu menfasilitasi UMKM untuk bisa mendapatkan sertifikat halal, namun karena anggaran terbatas jadi masih sedikit setiap tahunnya," jelasnya.
Untuk tahun 2019 Disperindag Banjarmasin menganggarkan 15 pelaku UMKM yang mendapatkan sertifikat dan berharap tahun depan bisa lebih banyak lagi.
"Dengan makin banyak produk bersertifikat halal di Banjarmasin maka akan sangat mendukung upaya pemko Banjarmasin untuk mengembangkan wisata halal di Banjarmasin,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua APJI Kalsel M Akbar mengatakan sertifikasi halal sangat penting, terutama untuk produk makanan dan minuman. Apalagi bagi UMKM yang ingin masuk diritel modern atau ingin ekspor ke negara negara yang.mayoritas penduduknya muslim.
"Memang untuk mendapatkan sertifikasi halal ini tidak mudah dan perlu biaya yang cukup besar sekitar Rp2 jutaan sampai Rp3 jutaan," ucapnya.
Pemerintah daerah sendiri diakui Akbar tidak bisa memberikan fasilitas sertifikasi halal untuk semua UMKM secara gratis. Untuk itulah, APJI mencoba memfasilitasi pelaku UMKM bisa mendapatkan sertifikasi halal dengan biaya yang cukup ringan. Termasuk untuk UMKM binaan organisasi pengusaha seperti IWAPI, Kadin dan lain lain.
"Untuk menfasilitasi secara gratis kami masih belum bisa, tapi kami bisa memfasilitasi keringanan biaya sampai 50 persen," tambahnya.
Tak hanya keringanan biaya, proses pembuatan sertifikasi juga bisa diperpendek proses, kalau biasanya lebih satu bulan, lewat APJI prosesnya 2 minggu. "Yang penting UMKM ada kemauan untuk mendapatkan sertifikasi, silahkan datang ke APJI dan kami siap membantu," pungkasnya. (sya/ema)
