PROKAL.CO,
BANJARBARU - Memiliki sejumlah wilayah pesisir, membuat Kalsel menjadi salah satu daerah pemasok hasil laut seperti ikan, kepiting, cumi-cumi dan lobster. Kondisi tersebut tentu dikhawatirkan rentan terjadi tindak penyelundupan.
Seperti yang terjadi di Batam, ratusan baby lobster senilai Rp37,2 miliar ingin diselundupkan oleh sejumlah oknum. Beruntung, aksi tersebut berhasil digagalkan Petugas Pangkalan TNI AL (Lanal) Kota Batam dan Stasiun Karantina Ikan Pengendali Mutu (SKIPM) Batam, Selasa (12/3) tadi.
Meski aksi pemasukan secara gelap ke luar negeri terbilang marak dan secara besar-besaran, namun Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Banjarmasin memastikan bahwa Banua aman dari tindak penyelundupan.
"Kalsel aman, karena bebas dari jalur penyelundupan. Selama ini kita juga tidak pernah menemukan ada kasus penyelundupan di sini," kata Kasi Pengawasan Pengendalian dan Informasi BKIPM Banjarmasin, Sarwan.
Dia menyebut, salah satu alasan Banua bebas dari aksi penyelundupan dikarenakan tak memiliki bandara bertaraf internasional. "Penyelundupan 'kan memasukkan secara gelap ke negara lain. Sementara bandara kita masih regional," ucapnya.
Selain itu, Sarwan mengungkapkan, alasan lain yang membuat penyelundupan hasil laut susah dilakukan ialah tak tersedianya pelabuhan yang berbatasan langsung dengan negara lain. "Beda dengan Batam, pelabuhannya berbatasan langsung dengan Singapura," ungkapnya.