Banjarbaru Kesulitan (lagi) Lacak Pengecer Elpiji

- Sabtu, 23 Maret 2019 | 09:48 WIB

BANJARBARU - Gas elpiji 3 kilogram lagi-lagi jadi barang langka di Banjarbaru. Dalam beberapa pekan terakhir stoknya kosong di pangkalan. Kalaupun ada, gas sudah di pengecer dengan harga yang teramat tinggi.

Pengecer sendiri nampaknya lebih mudah mendapatkan gas bersubsidi, dibandingkan masyarakat umum. Sebab, ketika di pangkalan kosong. Mereka justru masih mempunyai stok.

Pertanyaannya, dapat jatah gas elpiji dari mana para pengecer itu? Radar Banjarmasin, Jumat (22/3) kemarin mencoba mewawancarai pemilik kios di Jalan Guntung Manggis, Banjarbaru yang menjual gas secara eceran.

Wanita yang enggan menyebutkan namanya ini mengaku mendapatkan gas dari seseorang yang memiliki kenalan di pangkalan. "Dia ini juga pengecer. Tapi beli langsung di pangkalan, lalu dijual ke kios-kios. Saya tidak tahu harga berapa dia beli di pangkalan," katanya.

Dia mengungkapkan, harga yang ditawarkan oleh oknum tersebut bervariasi. Melihat kondisi kelangkaan gas. Semakin langka stoknya, maka harganya bertambah mahal. "Kalau langka, gas dijual Rp30 ribu sampai Rp40 ribu. Saya paling mencari untung Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per gas," ungkapnya.

Namun, dia menyebut pengecer yang dikenalnya di pangkalan itu datang mengantarkan barang tak menentu waktunya. "Terkadang seminggu sekali. Bisa juga dua pekan baru mengantar. Sekali mengantar paling lima tabung gas," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Banjarbaru Abdul Basid melalui Kabid Perdagangan Anshori tak menampik bahwa ada oknum pengecer sebagai perpanjangan tangan dari pangkalan ke kios-kios. "Tapi kami tidak bisa melacak keberadaan mereka. Kemungkinan para pengecer tidak bisa banyak menjual gas ke kios-kios, sebab pihak kepolisian selalu mengawasi pangkalan," paparnya.

Meski ada oknum-oknum pengecer, dia memastikan masih banyak pangkalan yang mengutamakan rakyat miskin. "Kami pernah turun ke pangkalan, mereka bilang mengutamakan masyarakat daripada pengecer. Tapi, pengecer ini bukan hanya dapat barang dari pangkalan. Kadang membeli ke warga yang dapat jatah berlebih," ucapnya.

Dia mengaku sudah melaporkan kondisi kelangkaan gas di Banjarbaru ke pihak Pertamina. Dalam waktu dekat akan dilakukan pengecekan di lapangan.

"Kasihan masyarakat kesusahan beli gas. Sudah harganya mahal, ditambah stoknya yang langka. Sampai ada yang mengeluh, membeli gas bersubsidi dengan harga Rp50 ribu," pungkasnya. (ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X