Penutupan Jembatan Alalak I: Angkutan Besar Kecele

- Selasa, 2 April 2019 | 09:23 WIB

BANJARMASIN - Cahyono terlihat kesal. Dia terpaksa putar balik di depan RSUD Ansyari Saleh. Truknya harus kembali masuk kota untuk menuju ke Km 17 Banjarmasin.

Dia tak tahu kalau Jembatan Alalak I resmi ditutup, sejak kemarin (1/4) sore. Baru akan dibuka kembali jika kelar dibangun. Targetnya sih dua tahun lagi.

Truk kontainer yang ia kemudikan membuat Jalan Hasan Basri (Kayu Tangi Ujung) semakin macet. “Tak ada rambu larangan. Andaikata ada rambu terpasang di Jalan Sutoyo S Banjarmasin, saya tak masuk ke jalan ini,” keluhnya.

Yang dia sayangkan pula, truknya tak dicegat saat melintasi Bundaran Kayu Tangi. Padahal sudah dijaga aparat. "Setelah sampai di depan jembatan, saya baru dilarang masuk,” imbuhnya.

Keluhan senada juga disampaikan Robi. Sopir tangki yang ingin ke Marabahan itu terpaksa putar balik ke dalam kota. "Payah, sosialisasi masih kurang. Harusnya dijaga sejak di area terjah. Ini malah dibiarkan kami masuk,” ucapnya.

Seperti diketahui, khusus angkutan berat mesti melewati Jalan Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara). Untuk kendaraan biasa, boleh lewat Jembatan Alalak II.

Tapi Robi tak mempersoalkan itu. Yang dia sesalkan, karena dibiarkan saja truknya melintas untuk menuju ke Jembatan Alalak I.

"Tak masalah lewat Jalan Gubernur Syarkawi. Tapi harusnya kami dihalau dulu. Seperti ini kami harus dua kali jalan,” katanya.

Pada hari pertama penutupan jembatan kemarin, baru 15 menit, arus di Jembatan Alalak II sudah melonjak. Terjadi penumpukan kendaraan.

Pasalnya, pertemuan dua arus dari Banjarmasin dan Barito Kuala terjadi di jalur sempit itu. “Sudah saya prediksi, di sini yang akan terjadi kemacetan hebat,” keluh Syarwani, pengendara asal Handil Bakti.

Dia hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. Mesti rela terkena macet. “Akhirnya ditutup juga. Mau bagaimana lagi,” ucapnya.

Meski demikian, dia meminta kepada pekerja proyek untuk terus menempatkan petugasnya di jalur alternatif itu. Yang menjadi biang kerok kemacetan. “Aparat harus terus berjaga di sini. Selain menjadi titik pertemuan, oprit jembatan juga rawan,” sebutnya.

Kemarin saja, satu mobil harus didorong petugas untuk naik karena mogok mendadak di bagian oprit. Sontak, macet pun semakin menjadi. Di titik ini juga yang menjadi perhatian Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Kalsel, Banjarmasin I.

Kasatker BBPJN Wilayah XI Kalsel, Banjarmasin I, Syahriliansyah mengatakan, khusus di titik itu dia memastikan petugas selalu ada. Bahkan dilengkapi dengan penyangga ban. Untuk menghindari mogok dan mundur mendadak mobil. “Salah satu yang akan kami lengkapi pula adalah rambu lalulintas,” janjinya.

Pria yang akrab disapa Iril ini terlihat lega. Dengan ditutupnya Jembatan Alalak I mulai kemarin. Karena sebelumnya sempat molor. Bahkan dua bulan dari waktu ideal. “Akhirnya kami bisa fokus dengan pekerjaan,” tukasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X