Mahasiswa Gelisah..! Aula FISIP ULM Jadi Gudang Logistik Pemilu

- Rabu, 3 April 2019 | 09:31 WIB

PRESIDEN BEM Universitas Lambung Mangkurat, Taufik Hidayat menceritakan, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sedang gelisah. Gara-gara aula fakultas disulap menjadi gudang logistik pemilu.

Baca juga: Kampusnya Jadi Gudang Logistik, Mahasiswa: KPU-Bawaslu Malas !

"Ada puluhan, bahkan mungkin ratusan kotak suara yang disimpan di situ. Wajar jika kawan-kawan resah. Bagaimana bisa tempat kuliah sekaligus menjadi wadah penyimpanan logistik pemilu," ujarnya.

Logistik itu dipindahkan dari gudang KPU Banjarmasin di Jalan Adhyaksa sejak Februari lalu. "Sudah ada sejak lama. Tapi baru sekarang kami bisa menyuarakan," imbuhnya.

BEM sudah mengadukan keberatan ke KPU dan Bawaslu, tapi tak kunjung digubris. Hingga akhirnya temuan itu dibeberkan di tengah aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi BEM Kalsel kemarin. "Kami menuntut agar kampus kami disterilkan. Ini rawan," jelasnya.

Temuan ini bisa berdampak serius. Mengingat logistik pemilu merupakan barang sensitif. Harus dijaga ketat dan tak boleh diakses sembarangan orang. "Tidak ada penjagaan. Sekalipun pintu aulanya sudah dikunci," tegas Taufik.

Pantauan Radar Banjarmasin, aula itu berada di gedung kampus lama yang mulai sepi. Mengingat sebagian aktivitas perkuliahan telah dipindahkan ke gedung kampus baru. Yang diresmikan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir pada awal Maret tadi.

Pintu aula memang terkunci rapat. Tapi tumpukan kotak suara bisa diintip melalui tembok kaca gelap yang melingkupi sekeliling aula. Taufik tak mengada-ada, aula itu hanya dijaga satpam kampus.

Dekan FISIP ULM, Prof Asmu'i merasa heran dengan pernyataan mahasiswa. "Mengapa mereka tak langsung mengadu kepada saya? Mengapa harus berdemo," sesalnya.

Dekanat tak bermasalah dengan keberadaan kotak-kotak suara tersebut. Alasannya, KPU sudah berkoordinasi dengan rektorat. Karena gudang KPU terlampau kecil, sebagian harus dipindahkan sebelum didistribusikan ke TPS-TPS. "Pak rektor juga sudah setuju. Jadi sudah sesuai prosedur. Makanya saya welcome," tambahnya.

Diceritakannya, terkait penggunaan gedung dan fasilitas universitas, ini bukanlah kerjasama pertama antara kampus dengan pihak luar. Asmu'i menjadikan aula kampus yang kerap disewakan untuk resepsi perkawinan sebagai contoh.

"Toh kalau disewakan, uangnya bisa dipakai untuk perawatan gedung. Mahasiswa memang kadang enggak mengerti," ujarnya. Dia mengajak mahasiswa untuk mengutamakan prasangka baik.

Asmu'i juga menampik keluhan mahasiswa. Bahwa keberadaan kotak-kotak suara itu telah mengganggu perkuliahan dan acara organisasi mahasiswa. "Kan sudah ada gedung baru. Kami juga memiliki aula baru. Bahkan lebih bagus," tutupnya.

Secara terpisah, Komisioner Bawaslu Kalsel, Nur Kholis Majid langsung mengirimkan personelnya ke gedung FISIP. "Logistik sebenarnya otoritas KPU. Tapi kami akan pelajari temuan mahasiswa. Kami akan cek fakta-fakta di lapangan," jelasnya. (fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X