Rekayasa Lalu Lintas Jembatan Alalak Terus Dievaluasi

- Kamis, 4 April 2019 | 09:28 WIB

BANJARMASIN – Hari ketiga penutupan Jembatan Alalak I masih banyak kendala yang ditemukan di lapangan. Salah satunya masih adanya angkutan tinggi dan besar yang melintas di Jembatan Alalak II. 

Contohnya kemarin, palang portal yang dipasang petugas setinggi 2,1 meter yang berada di Jalan Tembus Perumnas Banjarmasin roboh. Itu artinya, masih banyak pengguna jalan yang tak mengetahui larangan untuk melintas.

Padahal, rekayasa lalu lintas sudah memindakan angkutan bermuatan besar dan tinggi ke Jalan Gubernur Syarkawi. Namun, faktanya para sopir masih mengindahkan hal ini. pengalihan arus untuk angkutan ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kemacetan di Jembatan Alalak II yang menjadi jalur alternatif.

Jembatan alternatif ini pun tak kuat menahan beban angkutan berat jika dilintasi. “Sekitar dini hari kami temukan roboh, namun sore ini (kemarin) sudah kami pasang lagi,” terang Manajer Proyek Jembatan Sungai Alalak, Sijadul jamal kemarin.

Dia meminta kepada sopir angkutan berat untuk memahami kondisi ini. Pasalnya, jika dipaksakan hal-hal yang tak diinginkan pun akan terjadi di kawasan tersebut.

“Bayangkan jika tak dialihkan, kemacetan akan terjadi di sana. Belum lagi jika memasuki jalan warga di kawasan Cemara,” sebutnya.

Sementara, Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional XI Wilayah Kalimantan, Banjarmasin I Syahriliansyah mengungkapkan, rekayasa lalu lintas akan terus dilakukan evaluasi. Tim monitoring dan evaluasi terangnya akan melakukan pendataan yang nantinya akan menjadi bahan masukan.

“Memang sebelumnya sudah dilakukan simulasi. Akan tetapi, rekayasa lalu lintas akan terus dilakukan evaluasi dengan menerima masukan pula dari masyarakat,” terang pria yang akrab disapa iril itu.

Hingga hari ketiga kemarin, dia mengungkapkan kemacetan dampak dari penutupan Jembatan Alalak I masih dalam tahap toleransi. Terjadinya pun disaat jam-jam padat lalu lintas.

“Padatnya pagi hari dan sore hari. Ini yang juga akan menjadi bahan evaluasi bagaimana agar tak terjadi lagi,” ujarnya.

Ditarget selesai dua tahun. Pekerjaan Jembatan Sungai Alalak meski terkendala dengan batalnya penutupan jembatan. Dia memastikan pembangunan jembatan selesai tepat waktu.

“Memang seharusnya bulan Februari lalu sudah dilakukan pemancangan tiang bentang pendekat jembatan. Meski terlambat, tetapi masih on the track,” tutupnya. (mof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X