BANJARMASIN – Kampung Murug Selong. Dipastikan tak akan ditangani oleh Pemko Banjarmasin tahun ini. Pasalnya, status Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan tersebut, belum juga berubah menjadi kuning.
Pengajuan perubahan Perda RTRW kawasan hijau menjadi kuning disana, saat ini masih dilakukan penggodokan olah Dinas PUPR Banjarmasin. Akan tetapi, selesainya Perda ini diprediksi hingga akhir tahun mendatang. Praktis penanganan pun baru bisa dilakukan tahun depan, usai Perda tersebut berubah.
“Perubahan dari hijau ke kuning tak hanya di kawasan tersebut. Kami tak bisa menangani tahun ini jika statusnya masih RTH,” kata Kadis PUPR Banjarmasin, Arifin Noor.
Kampung Murung Selong berada jauh di pinggiran Kota Banjarmasin, masuk di Kecamatan Banjarmasin Timur. Lokasinya bersebelahan dengan Kabupaten Banjar. Akses warga terbilang jauh dari kata layak. Hanya berupa titian kayu ulin tanpa pagar pengaman.
Jauh berbeda dengan Kampung Biru dan Hijau yang saat ini terus dikembangkan pemko. Di sini, karena terkendala RTH tersebut, pemko pun tak bisa berbuat banyak.
“Memang ke depan sudah kami wacanakan akan ditangani,” ucapnya.
Berbicara penanganan, titian ulin di sana akan diganti dengan model cor beton. Menurutnya, jika masih dengan bentuk serupa kondisinya pun lambat laun akan banyak rusak.
“Dengan cor beton, selain refresentatif dan kuat, keamanannya pun terjaga,” tukasnya.
Tak hanya menyorot kondisi jembatan ulin, Arifin juga menyinggung minimnya penerang jalan. Sangat minim, padahal penerang jalan ini sangat diperlukan warga.
“Tak hanya penanganan jalan, penerengnya juga menjadi catatan,” tambahnya.
Meski tak bisa cepat, dia menjanjikan tetap akan menangani dengan menggandeng pihak swasta melalui dana CSR mereka. “Paling tidak, penanganannya seperti ini,” tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Banjarmasin, Ahmad Fanani Saifudin mengharapkan, Perda RTRW ini selesai cepat, sehingga penanganan bisa dilakukan cepat.
“Kawasan tersebut salah satu yang kami masukkan untuk dilakukan revisi. Semoga cepat, sehingga kami bisa melakukan penanganan,” ujar Fanani. (mof/ema)
