BANJARMASIN -- - Masih ingat pelaku yang bikin geger dan onar warga Kuin Utara RT 5 Banjarmasin Utara? Pria yang mengamuk diacara perkawinan Minggu (7/4) lalu, akhirnya dibekuk personel Reskrim Polsekta Banjarmasin Utara, Kamis (11/4).
Pelaku bernama Ahmad Fauzi alias Uji yang tinggal di kawasan tersebut, dibekuk saat berada di rumah setelah empat hari diburu polisi. Uji merasa sudah aman. Padahal, aparat selalu mengintai dan memantau lokasi tempat tinggalnya.
Sore itu, pelaku sudah terendus berada di rumah nya. Setelah menyusun strategi, penggerebekan yang dipimpin Aipda Danang Mujiono, langsung mengepung sekeliling rumahnya.
Melihat banyaknya aparat, pelaku berusaha kabur. Bahkan, ketika disergap Uji dia berusaha melawan petugas dengan senjata tajam. Tak ingin tangkapan mereka kabur. Aparat pun mengeluarkan tembakan peringatan. Alhasil, pria memiliki banyak tato ditubuh itu langsung ciut dan menyerah.
Kepada polisi Uji mengaku nekat melakukan itu karena merasa kesal dengan Wahyu Saputra. Sebelumnya mereka berdua memiliki masalah karena saling tatap. Puncaknya, pada hari Minggu itu pelaku bertemu dengan seterunya yang berada di pesta perkawinan. Mengetahui ada lawannya, Uji pun mengambil senjata tajam jenis parang dan kembali lagi mencari Wahyu. Hingga akibatnya membuat warga setempat panik.
Kapolsekta Banjarmasin Utara, Kompol Ukkas M Kitta menjelaskan setelah menerima laporan dari korbannya yang merasa terancam, pihaknya langsung mencari keberadaan pelaku. Namuun, begitu melakukan ulah, pelaku tak pulang kerumah.
Ukkas mengatakan, pelaku disangkakan dengan Pasal 368 ayat (1) KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 9 tahun penjara.
"Kita selalu memantu tempat tinggalnya, dan sore itu mendapatkan informasi dia berada di rumah dan langsung dibekuk anggota kami," terang Ukkas, kemarin (13/4).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kasus Uji ini terjadi Minggu (7/4) lalu. Tanpa ada hujan dan petir, tiba-tiba dia datang ke tempat salah satu warga yang tengah menggelar resepsi pernikahan menenteng parang mencari keberadaan seterunya bernama Wahyu. Sontak ulahnya tersebut membuat warga yang masih menikmati orkes di perkawinan takut dan berlarian.(lan/ema)
