Warga Geram, Gas Melon Kembali Langka

- Senin, 15 April 2019 | 08:41 WIB

BANJARMASIN - Gas elpiji 3 Kg kembali susah dicari. Jika pun ada, harganya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pertamina Rp17.500. Namun, harganya ada yang mencapai Rp35 ribu. Sontak kelangkaan dan tingginya harga ini membuat warga geram.

Untuk mendapatkan gas melon ini. Salah seorang warga Jalan Pengambangan Banjarmasin, Noval harus menunggu hampir satu jam. “Hampir satu jam saya berkeliling cuma mencari isi ulang gas elpiji 3 Kg. Untungnya ketemu. Tapi harganya Rp35 ribu,” keluhnya.

Dia menyesalkan. Selain langka. Harga yang dijual pun seenaknya. “Mau bagaimana lagi. Kalau saya tak beli, dapur tak mengepul. Menyusahkan,” selorohnya.

Persoalan kelangkaan gas melon ini seakan tak bisa diatasi. Hampir setiap waktu susah didapat. Bagi warga, setinggi apapun harganya, mereka tetap membeli. Mau kembali ke minyak tanah, saat ini sudah hilang di pasaran.

Melihat kondisi demikian, Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin Bambang Yanto angkat bicara. Menurutnya pemko harus memiliki HET sendiri yang nantinya di atur melalui Perda atau Perwali. Sehingga penjual pun tak bisa seenaknya menaikkan harga.

“Dengan begitu, pemko lebih mudah melakukan pengawasan, penertiban atau pun penindakan jika ada penjual menjual harga di atas HET,” cetus Bambang.

Dengan adanya aturan ini, para penjual, baik yang ditingkat agen maupun pangkalan hingga pengecer tak lagi bisa menaikkan harga semaunya. “Buat aturan mengenai sanksinya. Sehingga kejadian seperti ini tak lagi terulang-ulang,” tambahnya.

Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Banjarmasin Mathari sependapat dengan rekannya tersebut. Menurutnya, dengan adanya peraturan nanti, dapat mengontrol harga jual ke masyarakat.

“Tapi kalau saran saya, lebih tepat hanya Perwali. Jika diatur melalui Perda, selain digodoknya lama, juga tak akan efektif, karena harga elpiji ini akan berubah-rubah dari pertamina,” saran Mathari.

Dia mendesak kepada aparat untuk mengusut persoalan gas melon ini yang seakan tak pernah teratasi.

“Aparat dan dinas terkait harus bertindak cepat. Sudah sangat sering persoalan ini terjadi,” tandasnya. (mr-154/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X