Semalaman Berburu Teri di Atas Bagang Pulau Kerasian

- Minggu, 21 April 2019 | 11:27 WIB

Fahrul begadang di bagang, dari petang sampai subuh, menangkap ikan teri. Istrinya sedang hamil tua, perlu biaya banyak melahirkan nanti.

===============================

Zalyan Shodiqin Abdi, Pulau Kerasian

================================

Akhir pekan awal April. Wartawan Radar Banjarmasin, berkesempatan menuju selatan Pulau Laut. Ke pulau kecil, Pulau Kerasian.

Kerasian berada di seberang Pulau Laut. Penulis ditemani seorang rekan, Safri, menanti Fahrul di dermaga Tanjung Lalak. Dari dermaga terlihat Kerasian di depan, di belakangnya ada Pulau Keramputan dan Kerayaan.

Dermaga sibuk. Perahu penumpang hilir mudik. Dari tahun ke tahun, mobilisasi warga pulau grafiknya meroket. Banyak nelayan alih profesi menjadi tukang ojek lautan.

Ongkos menyeberang dari Tajung Lalak ke Kerasian Rp5.000. Penumpang penuh baru berangkat. Jika mau cepat carter saja, Rp50 ribu, operator kapal sudah mau mengantar.

Dekat Tanjung Lalak, ada desa terkenal namanya Desa Oka-Oka. Terkenal, karena desa itu berdampingan dengan Bukit Saranjana. Saranjana dipercaya sebagai pintu gerbang kerajaan gaib terbesar di Kalimantan.

Jelang petang, Fahrul, pemuda lulusan SMA, kelahiran Kerasian datang. Memakai kapal kecil. Di dalam kapal penuh karung-karung berisi ikan teri kering. "Tunggu dulu ya. Saya mau jual ikan dulu," ujarnya.

Harga satu kilogram ikan teri sekarang Rp50 ribu. Satu malam membagang dapat ikan jumlahnya tidak tentu. Kadang puluhan kilo saja. Kalau beruntung, bisa sampai satu kuintal.

Jelang Magrib, berangkat kami ke Kerasian. Berapa hasil penjualan ikan? Fahrul mengatakan, cukup dibagi-bagi dengan keluarga. Satu buah bagang memang dikelola beberapa orang.

Rafi, warga Teluk Temiang, tidak punya bagang. Hanya ikut membantu di bagang. Dia sudah sebulan menangkap teri. "Nanti saya mau dikasih Rp7 juta. Sebulan upah bantu di bagang," ujarnya memberikan gambaran berapa hasil pemilik bagang.

Rencananya Fahrul langsung mau mengantar ke bagang. Tapi di pelabuhan tadi, pasangan suami istri muda ada ikut nebeng ke Kerasian. Mereka membawa anak kecil. Jadi kami pun menuju Kerasian dulu.

"Berarti malam kita sampai bagang. Gak bisa casting. Mancing dasaran aja lo gitu nanti," kata Safri.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X