Warga Ibukota Bilang, Sudah Biasa Tergenang

- Minggu, 21 April 2019 | 11:35 WIB

BANJARMASIN - Lagi-lagi air menggenangi beberapa ruas jalan di kota ini. Akibat hujan deras yang turun hampir 1 jam , kemarin (20/4) siang.

Tinggi rendaman air bahkan melebihi mata kaki orang dewasa. Contohnya seperi di Jalan Kampung Melayu, Banjarmasin Tengah. 

"Kendaraan saya sempat mogok. Air masuk karburator," keluh Wisnu, pengendara yang melintasi jalan tersebut kemarin.

Menurutnya, setiap hujan deras, jalan tersebut langganan tergenang air. Yang disayangkan, butuh waktu lama untuk mengerim. Lantaran drainasenya tak mengalirkan air secara maksimal. “Ini yang membuat genangan air hingga ke jalan,” ucapnya.

Keluhan serupa dituturkan Hafizi. Warga Kampung Melayu ini menyebut, pemerintah seharusnya bisa mengantisipasi genangan air. Tak hanya dengan megeruk drainase, juga membuka aliran sungai besar.

"Lihat saja, tinggi genangan air melebihi tinggi drainase. Itu artinya air tak mengalir,” selorohnya.

Tak cuma mengakibatkan genangan air di kawasan Kampung Melayu. Jika hujan deras turun, Jalan Kuripan juga jadi langganan. Lagi-lagi lantaran air tak bisa mengalir sempurna. Berharap pada drainase, nyatanya tertutup semen. “Bagaimana mau mengalir. Drainasenya saja tertutup,” kata Maliq, warga Kuripan.

Dia menyayangkan, perbaikan drainase beberapa lalu tak berdampak maksimal. Buktinya genangan air masih saja terjadi. Bahkan semakin parah. “Pemerintah jangan tutup mata. Jalan ini adalah jalan utama yang seharusnya nyaman untuk dilalui,” tukasnya.

Biar tahu saja. Untuk penanganan drainase, Dinas PUPR Banjarmasin tahun ini menggelontorkan anggran mencapai Rp9 miliar. Setidaknya, dengan uang itulah mereka melakukan pembenahan.

Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Arifin Noor dinilai nominal segitu sebenarnya masih kurang. Sejatinya, untuk penanganan drainase, mereka membutuhkan anggaran Rp50-75 miliar. “Idealnya penanganan drainase untuk satu kecamatan butuh dana sekitar Rp10 miliar,” hitungnya.

Meski begitu, pihaknya tentu saja tetap menangani genangan air yang meluber ke jalan ini. “Endapan lumpur di sejumlah drainase selalu kami keruk melalui pasukan turbo. Ini salah satu yang menjadi faktor tak bisa lancarnya aliran air,” terangnya. (mof/nur)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB

Warga HSU Dilarang Bagarakan Sahur Pakai Musik

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:15 WIB
X