Atasi Hoaks dan Serangan Hacker

- Jumat, 26 April 2019 | 09:26 WIB

BANJARMASIN - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel menggelar Forum Kemitraan Organisasi Media di Fave Hotel Banjarmasin, kemarin (25/4) pagi. Target forum ini meminta saran dan masukan bagaimana cara menanggulangi berita hoaks yang sedang marak terjadi.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalsel, Gusti Yanuar Noor Rifai. Pihaknya mengharapkan agar tokoh-tokoh komunikasi dan media menyampaikan saran dan masukannya.

"Seperti sekarang, lagi musimnya pemilu. Hampir 80 persen berita hoaks tentang pemilu yang bermunculan," bandingnya.

Rifai membeberkan data Badan Siber Dan Sandi Negara (BSSN) bahwa serangan hacker semakin marak. Sekitar 2,5 juta di Indonesia. 200 kali di Kalsel, 85 persen ke Pemda.

"Dampaknya data-data website yang ada di pemerintahan SKPD dan Provinsi tidak bisa berfungsi. Seperti sepakan lalu, dialami Badan Penanggulangan Bencana. Foto-foto berhamburan," terangnya.

BSSN pun melakukan pelatihan bagaimana mengelola data. Supaya bisa bertahan dari serangan hacker.
Acara tersebut juga dihadiri beberapa pegiat blogger yang ada di Banjarmasin. Para pegiat blogger diminta memahami undang-undang apa saja yang bisa menjerat mereka. Jadi, dalam penyampaian konten harus memenuhi standar seperti layaknya produk jurnalistik.

Praktisi Jurnalis, Toto Fachrudin juga mengingatkan para blogger harus mengikuti kaidah dan aturan-aturan hukum. Menurutnya sebaiknya seorang blogger memahami bagaimana cara kerja jurnalime. Setiap konten atau informasi yang disampaikan harus memenuhi unsur 5W+1H.

"Apa pristiwanya, siapa yang terlibat di dalamnya, kapan, bagaimana, dan mengapa, serta bagaimana itu menjadi satu standar informasi. Itu akan menjadi penutup celah terjadinya penyebaran berita hoaks," terang Pimpinan Redaksi di Radar Banjarmasin itu. "Dengan terpenuhinya 5W+1H bisa dipastikan informasinya yang sudah terverifikasi," lanjutnya.

Kabid E-Goverment Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalsel, Bahrom Majie mengatakan masyarakat perlu edukasi bagaimana menggunakan internet secara cerdas, dan kreatif.

"Seperti jangan mem-posting terkait pencemaran nama baik orang lain, kemudian pornografi, dan perjudian," tuturnya.

Diskominfo berkwajiban memberikan edukasi ke semua lini. Pada masyarakat, sekolah, ke perguruan tinggi, dan lainnya.

"Masyarakat kalau menerima informasi, jangan langsung menyebar berita yang belum pasti. Sebaiknya juga ikut meneliti apakah itu berita benar atau hoaks," pesannya.

Bahrom menyarankan kepada orang tua lebih mengawasi aktivitas anaknya terhadap internet. Dipantau benar-benar apakah menggunakan internet ke hal yang positif, atau ke arah negatif.

"Internet punya efek yang luar biasa. Dari data yang kami dapatkan, anak-anak menggunakan internet selama 9 jam setiap harinya," tuntasnya.(mr-154/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X