Meroket..! Harga Bawang Naik Jelang Ramadhan

- Senin, 29 April 2019 | 10:45 WIB

BANJARBARU - Dua pekan menjelang Ramadan, harga bahan pokok di pasar mulai merangkak naik. Salah satu jenis sembako yang harganya meningkat cukup signifikan ialah bawang merah dan bawang putih.

Salah seorang pedagang sayur di Pasar Bauntung Banjarbaru Suminah mengatakan, hanya dalam satu pekan harga kedua jenis bawang itu naik hingga 20 persen. "Bawang merah sebelumnya cuma Rp35 ribu, sekarang sudah Rp45 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih, dari Rp40 ribu per kilogram jadi Rp45 ribu," katanya.

Dia mengungkapkan, kenaikan harga bawang terjadi lantaran stoknya sangat terbatas di pasaran. "Biasa Mas, kalau barang langka di pasaran pasti harganya akan naik," ungkapnya.

Namun, Suminah mengaku tak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan stok bawang menjadi sedikit di pasaran. "Ada yang bilang karena banyak daerah penghasil bawang petaninya mengalami gagal panen," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani membenarkan jika harga bawang merah dan putih mulai meroket dalam sepekan terakhir. "Benar, kenaikannya sekitar 20 sampai 25 persen," ucapnya.

Dia mengaku pihaknya sudah mengambil sampel harga bawang ke sejumlah pasar di Kalsel, hasilnya sama-sama mengalami kenaikan. "Sudah saya monitor langsung di sejumlah pasar. Mulai dari pasar di Tanjung, Tanah Bumbu dan Banjarmasin rata-rata harga bawang naik," jelasnya.

Lanjutnya, harga bawang mengalami kenaikan dikarenakan stoknya mulai langka di pasaran. Dia menyebut, bawang merah stoknya langka lantaran sekarang di beberapa daerah pemasok bawang merah sedang dalam masa transisi: berakhirnya masa panen dan memasuki masa tanam. Sehingga, tidak banyak pasokan yang masuk ke Banua. 

"Selain itu, NTB yang merupakan daerah pemasok bawang merah terbesar di Kalsel juga sedang dilanda banjir yang membuat sejumlah petani gagal panen. Hal itu mengakibatkan tidak banyak bawang merah yang mereka kirim ke sini," paparnya.

Sedangkan, bawang putih. Birhasani menyebut, stoknya mulai langka karena tahun ini belum ada tambahan impor dari luar negeri. "Bawang putih di Indonesia 'kan 95 persen impor. Hanya 5 persen hasil petani lokal. Nah, ketika tidak ada impor maka stoknya bakal menipis," bebernya.

Akan tetapi, dia meminta agar masyarakat tidak resah. Sebab, pemerintah pusat memastikan stok bawang akan aman pada bulan Ramadan. "Kabarnya dalam waktu dekat ada beberapa daerah yang panen bawang merah. Jadi, stok akan bertambah. Selain itu, pemerintah juga meminta supaya pelaku impor agar mengeluarkan semua stok bawang putih supaya di pasaran tidak kekurangan," ucapnya.

Lalu bagaimana dengan komoditas lainnya? dia menyebut sampai saat ini semuanya masih normal. "Hanya bawang merah dan putih yang naik. Kalau jenis lainnya normal-normal saja," pungkasnya. (ris/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X