BANJARMASIN – Air leding bakal mati lagi. Bahkan hingga 3 hari. Karena, mulai hari ini (30/4) pipa air baku PDAM Bandarmasih berdimater 1000 mm di Jalan Pematang Panjang akan diperbaiki dan rehabilitasi.
PDAM Bandarmasih akan menghentikan pompa air distribusi kepada pelanggan mulai pukul 10.00 Wita sampai 17.00 Wita. Perbaikan dan rehabilitasi pipa utama air baku tersebut bakal berdampak ke seluruh kecamatan di kota ini.
Khusus tiga wilayah, seperti Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan dan sebagian Banjarmasin Tengah aliran air akan mati total. Sementara, di dua kecamatan yang terdiri dari sebagian Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Utara tekanan atau debit air leding akan berkurang.
Perbaikan dan rehabilitasi pipa bocor ini terang Humas PDAM Banjarmasin, M Nur Wakhid memakan waktu tiga hari. Untuk itu, dia meminta kepada pelanggan untuk mempersiapakan penampungan air. “Aliran air akan kembali normal 3 hari setelah perbaikan selesai, kami mohon maaf dan minta pengertiannya,” kata Wakhid kemarin.
Untuk diketahui, kebocoran pipa di sekitar kawasan ini pernah terjadi beberapa waktu lalu. Kala itu yang bocor adalah pipa air baku bediameter lebih besar. Yakni diameter 1.200. Perbaikan pipa bocor ketika itu, membuat warga sempat teriak-terika. Karena aliran air mati mendadak dan warga belum siap dengan penampungan air. “Kami menyediakan mobil tangki yang selalu siap dihubungi. Ini sebagai tanggung jawab PDAM Bandarmasih,” imbuhnya.
Rencana perbaikan pipa bocor ini dikeluhkan Masniah, warga Banjarmasin Timur. Menurutnya, kawasan tempat tinggalnya sangat jauh dengan sungai besar. Dengan mati totalnya aliran air selama tiga hari nanti, dia pun hanya memanfaatkan drum air dan ember-ember besar. “Penampungan tak punya. Mau mandi ke sungai jauh. Semoga tak lebih tiga hari,” keluhnya.
Lain hal dengan Dedy, warga Banjarmasin Selatan, dirinya sudah sejak lama memiliki tandon besar untuk mengantisipasi matinya air leding di kawasan dirinya. “Isi air di tandon air ini hanya bisa bertahan 3 hari. Jika matinya lebih dari itu saya tak tak tahu lagi harus mandi ke mana,” ujar Dedy. (mof/ema)
