"Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke samudra
Bersama teman berpetualang"
Nah loh, ada yang auto nyanyi. Hehehe. Yap, lirik di atas merupakan penggalan original sound track (OST) Ninja Hatori. Nggak asing dong sama karakter ninja cilik yang satu ini.
By the way, Ninja Hattori hanya satu dari sekian banyak program televisi untuk anak-anak zaman dulu. Kalau diingat-ingat nih, Sobat Muda pasti bakal kangen masa kecil.
Serial anak-anak dulunya disiarkan di beberapa stasiun tv. Generasi 1900-an hingga 2000-an nggak akan terlewat dari tayangan tv Minggu pagi. Karena ada sederet judul serial anak-anak menanti.
Yap, sebut saja seperti Detective Conan, Maruko Chan, Hamtaro, Doraemon, Shinchan, Dragon Ball, dan masih banyak lagi.
Eits, nggak cuma animasi Jepang lho. Animasi produksi Nickelodeon juga turut meramaikan layar kaca Indonesia pada tahun 2000-an.
Jaringan tv asal Amerika ini punya banyak serial anak-anak yang juga nggak kalah ngangenin. Seperti Danny Phantom, Chalkzone, The Adventures of Jimmy Neutron, hingga Spongebob Square Pants.
Nostalgia tontonan masa kecil memang seru. Seperti kata Sobat Muda yang satu ini nih. Mirza Lutfillah namanya. Bagi siswa MAN 2 Model Banjarmasin itu, tayangan anak-anak itu penting. Sebab membantu imajinasinya berkembang. Pastinya memang sesuai dengan usianya dong.
Power Rangers jadi serial favorit Mirza. Aksi heroik para rangers, mengajarkannya untuk menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. "Tontonannya seru dan mendingan dari pada anak-anak nontonin acara gosip," tegasnya.
Pendapat yang sama juga diungkapkan sahabat Mirza. Yaitu Ahmad Rizki Asfaro. Cowok 16 tahun itu paling doyan serial Ultraman. Aksi pahlawan super asal Jepang itu memang mencengangkan. Apalagi ketika berubah jadi raksasa.
Aksi Rudy Tabootie dalam serial Chalkzone juga nggak bisa dia lupakan. "Bikin masa kecil penuh imajinasi, suka banget mantengin tiap pagi sebelum ke sekolah," kenangnya. (tia/ema)
