PROKAL,CO, BANJARMSIN - Momen hari buruh Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia(DPW FSPMI) Kalsel turun ke jalan, Rabu (1/5) pagi.
Titik kumpul di Taman Kamboja. Mereka long march sambil dikawal sejumlah petugas kepolisian menuju kediaman Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. Disitu mereka berorasi mengenai kesejahteraan kaum buruh.
Tolak upah murah, cabut PP 78 tahun 2015, tingkatkan komponen kebutuhan hidup layak, hapus outsourcing dan pemagangan yang berkedok outsourcing. Tingkatkan manfaat jaminan kesehatan dan jaminan pensiun.
"Turunkan tarif dasar listrik dan sembako. Tingkatkan kesejahteraan dan pendapatan guru tenaga honorer. Tingkatkan kesejahteraan pendapatan pengemudi ojek online. Ratifikasi konvensi ILO Nomor 185 tentang Perlindungan Maternitas," ucap Ketua DPW FSPMI Kalsel Yoeyoen Indharto dalam orasinya.
Setelah berorasi mereka lanjut menuju Gedung DPRD Kalsel. Orasi yang disampaikan pun sama, mengenai hak-hak kaum buruh. Tiba di DPRD Kalsel, meski hari libur, tapi ada satu anggota dewan dari Fraksi PKB, Yazidi Fauzie datang menemui mereka.
"Sebagai wakil rakyat kita selalu menerima aspirasi masyarakat dan menyampaikan aspirasi," kata Yazidi yang juga Ketua Fraksi Komisi IV saat ditemui Radar Banjarmasin usai bertemu dengan para serikat buruh.
Meski masih ada kegiatan dewan di Jakarta, Yazidi mengaku dirinya menyempatkan untuk pulang ke Banjarmasin. Karena soal ketenagakerjaan salah satu bidang yang ditangani komisi IV.
"Aspirasi yang disampaikan serikat pekerja tadi sudah kita terima dan akan kita perjuangkan," katanya. (gmp/ema)
