BANJARMASIN - Persiapan fisik dan mental jadi modal utama Said Irsan Handaya, atlet tenis meja difabel binaan National Paralympic Comitee (NPC) Kalsel. Betapa tidak, paralimpian dengan klasifikasi T9 (tuna daksa) itu dipanggil masuk Pelatnas NPC Pusat di Solo mulai awal Mei ini hingga kurang lebih delapan bulan ke depan. Irsan akan dilatih secara intensif untuk bertanding di SEA Para Games 2020 Manila, Filipina.
Irsan bahkan tak menyangka dirinya dipanggil masuk Pelatnas. "Saya kaget dan bangga, karena masuk Pelatnas merupakan cita-cita saya. Sekaligus jadi jembatan untuk mengukir prestasi untuk Indonesia di pentas Asia Tenggara. Ini kali pertama bagi saya masuk Pelatnas," ungkap Irsan kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Ditambahkan paralimpian asal Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) ini, dirinya juga semakin termotivasi lantaran didukung penuh oleh orangtuanya, Paula Desriana dan Said Ahmad.
"Ibu dan Bapak selalu mendoakan saya. Mudah-mudahan, saya bisa menjalankan program latihan di Pelatnas dengan baik dan maksimal," harap peraih empat medali emas di Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) 2017 di Kabupaten Tabalong itu.
Sementara itu, Hadi Dariani, pelatih tenis meja NPC Kalsel menyatakan kualitas permainan Irsan semakin mengalami peningkatan.
"Tekniknya sudah semakin bagus, stamina juga kuat. Irsan memang layak masuk Pelatnas," sebut Hadi.
Tak hanya itu, menurut Hadi, Irsan kerap ditandingkan dengan atlet tenis meja non difabel (normal).
"Bahkan, Irsan sering menang atas petenis meja normal. Hal ini yang membuat saya semakin yakin Irsan bisa masuk tim NPC Indonesia di SEA Para Games 2020 Manila," tandasnya.(oza/ema)